Senin, 21 Februari 2011

pengantar manjemen

Pengantar Manajemen - Presentation Transcript
1. Pengantar Manajemen ( Introduction to Management ) Bahan
Kuliah Program S1-PIN, FISIP Universitas Mulawarman Samarinda,
2010 Tri Widodo W Utomo
2. Gaya Manajemen Antar Negara
Rusia – Negara yg terbentuk dari sejarah Uni Soviet, yang kini
tinggal nama, rupanya masih mengusung pentingnya otoritas
dalam suatu manajemen. Hingga kini, hierarki dalam perusahaan
masih merupakan faktor penting, terutama dalam pengambilan
keputusan. Meskipun dipandang tidak relevan lagi dengan iklim
demokrasi saat ini, gaya manajemen ini relatif masih diperlukan,
terutama pada perusahaan atau organisasi yang memiliki sistem
yang baku dan ketat, seperti departemen atau organisasi
pemerintah.
. Spanyol – Meskipun gaya manajemen di negara ini hampir sama
dengan Rusia, namun sudah ada peningkatan menuju ke
manajemen demokratik . Pergeseran ini diakibatkan oleh
gelombang protes yg gencar dilakukan oleh para pekerja blue-
collar . Ada baiknya memang perusahaan yang memiliki pekerja
dengan tipe seperti ini menggunakan manajemen demokratik,
dengan memberikan akses lebih cepat ke top management , bisa
melalui perwakilan pekerja secara individual maupun serikat.
Gaya Manajemen Antar Negara
. Polandia – Sejarah Polandia sangat mirip dengan Indonesia.
Adanya kenaikan harga yg menyebabkan ketidakpuasan di
kalangan pekerja, yang berujung pada kerusuhan, menyebabkan
pemerintahan goyah. Hal ini melatarbelakangi timbulnya
perubahan yg signifikan pada gaya manajemen perusahaan di
negara ini, yg mulanya otoritatif menjadi manajemen partisipatif .
Manajemen ini lebih menekankan partisipasi pekerja untuk ikut
memberikan saran bagi kebijakan perusahaan terutama masalah
kesejahteraan.
Gaya Manajemen Antar Negara
. Amerika Serikat – Dikenal sebagai negara paling demokratis di
dunia, sebagian besar perusahaan memberikan jalan bagi
manajemen dan pekerja untuk ber- negosiasi sebelum dilakukan
perjanjian. Kebijakan untuk langsung berhubungan dengan top
management tersedia dan terbuka, namun terbatas. Kendati
demikian, dapat dikatakan bahwa Amerika sudah menerapkan
manajemen partisipatif .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Australia – Secara keseluruhan, ada kemiripan gaya manajemen
Australia dengan Amerika Serikat. Akan tetapi, gaya manajemen
yang lebih kuat muncul di negara ini ternyata adalah gaya
autoritarian , karena memang ada hak pekerja untuk berbicara,
namun proses arbitrasi tetap diwajibkan sebelum hal tersebut
dilakukan .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Yugoslavia – Berbeda dengan banyak negara lain, Yugoslavia
menerapkan self-management di perusahaan. Oleh karenanya,
seluruh kebijakan dikontrol dan ditetapkan oleh manajemen di
perusahaan yg bersangkutan. Positifnya, perusahaan bisa
memberikan kesejahteraan yang lebih bagi pekerja ataupun
memperluas usahanya tanpa campur tangan berlebihan dari
pemerintah.
Gaya Manajemen Antar Negara
. China – Pekerja China memiliki kepribadian yg unik. Seperti ditulis
Davidmann dalam Style of Management and Leadership: The
Chinese worker has apparently to live where he is told to live, has
to work where he is told to work, has to do what he is told to do.
One has to ask for permission to leave one's work and for
permission to travel. Inilah yg terjadi di China pada masa lalu, shg
manajemen lebih berlandaskan otoritas . Namun China-lah negara
yg paling dinamis dlm menerapkan sistem manajemen, dari
otoritas, self management, hingga saat ini, partisipatif .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Jepang – Pekerja Jepang memiliki kinerja team work yg baik,
karena mereka memiliki karakteristik konformitas tinggi. Seseorang
mengerjakan satu pekerjaan apabila yg lain mengerjakannya.
Karenanya, kerjasama antara perusahaan-pemerintah-pekerja
berjalan sangat baik. Profit hanyalah prioritas kedua. Kerjasama
tsb disebut " ringi ". Proses ringi ini memakan waktu &
sangat formal, namun keterlibatan pekerja junior dalam
pengambilan keputusan sangat dihargai. Keputusan tidak terletak
di tangan top management , namun manajemen di bawahnya
juga ikut berkembang (teian seido) .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Jerman – Jerman adalah negara yg memiliki tingkat kompensasi
yg tinggi dan pemberian jaminan sosial yg relatif baik.
Pengambilan keputusan ada di tangan top management atau para
kepala perusahaan, namun, pekerja tidak merasa terlalu
dianaktirikan karena pengangkatan manajer atau kepala
perusahaan haruslah disetujui oleh dua pertiga shareholder dan
sepertiga sisanya ditentukan oleh pekerja.
Gaya Manajemen Antar Negara
11. Pengertian Manajemen – 1
Ilmu dan seni yg mengatur proses pemanfaatan SDM & sumber
daya lainnya secara efektif & efisien untuk mencapai suatu tujuan
(Malayu Hasibuan).
Kemampuan & keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain
(Sondang P. Siagian).
Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait
dengan pencapaian tujuan (Ernie & Kurniawan).
Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet, 1997)
Fungsi dari pimpinan eksekutif, dimanapun posisinya (Ralph
Davis).
12. Pengertian Manajemen – 2
Sebuah proses yg dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh).
Proses khas yg terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan & pengendalian yg dilakukan untuk mencapai
sasaran yg telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM & sumber
daya lainnya (George R. Terry).
Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain yg
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
penggerakan & pengendalian (Harold Koontz & Cyril O ’Donel).
13. Pengertian Manajemen – 3
Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, controlling, utilizing in each both science and
art and follow in order to accomplish predetermined objectives .
Management will be defined as the application of planning,
organizing, staffing, directing, and controlling functions in the
most efficient manner possible to accomplish objectives .
14. Manajemen
Sebagai Ilmu : bidang ilmu pengetahuan (science) yg berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa & bagaimana
manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan & membuat
sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther
Gullick).
Sebagai Seni : seni untuk mencapai hasil yg maksimal dengan
usaha yg minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
15. Pengertian Efektif & Efisien
Efektif : mengerjakan pekerjaan yg benar atau tepat ( doing the
right things )  High goal attainment .
Efisien : mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat ( doing
the things right )  Low resource waste .
16. 12 Prinsip Efisiensi Emerson
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas;
Kegiatan yg dilakukan harus masuk akal dan realistis;
Adanya staff yg memiliki kualifikasi yg tepat;
Adanya kedisiplinan;
Diberlakukannya pemberian kompensasi yg adil;
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi;
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja;
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan;
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi;
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan;
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar;
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
17. MGT Functions n Resources
Planning
Organizing
Actuating
Budgeting
Staffing
Directing/Leading
Monitoring/Evaluating
Checking/Controlling
ETC.
FUNCTIONS
Man
Money
Machine
Material
Method
Market
Information
ETC.
RESOURCES
18. Management Functions Ernest Dale Richard W Griffin Nickels,
McHugh & Mc Hugh Koontz & O ’ Donnelly James AF Stoner
George Terry Luther Gullick PLANNING ORGANIZING STAFFING
CONTROLLING DIRECTING COORDINATING REPORTING Actuat
ing STAFFING DIRECTING Leading Directing Leading STAFFING
DIRECTING INNOVATING REPRESENTING
19. 14 Prinsip Manajemen Fayol – 1
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan
efisiensi pelaksanaan kerja
Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan
dan tujuan organisasi.
Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang
memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer
dengan penggunaan satu rencana.
Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus dibawah kepentingan
organisasi.
Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi.
20. 14 Prinsip Manajemen Fayol – 2
Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya
manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat.
Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dikerjakan.
Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk
merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun
memungkinkan terjadi kesalahan.
Esprit de Corps (semangat korps) – pada dasarnya kesatuan
adalah sebuah kekuatan. Organisasi perlu memiliki kebanggaan,
kesetiaan & rasa memiliki dari para anggota yg tercermin pada
semangat korps/kebersamaan.
21. Kegiatan dalam Fungsi Manajemen Planning Penentuan
Tujuan dan Bagaimana Cara Pencapaian yg terbaik Organizing
Penentuan Bagaimana Penyusunan Organisasi & Aktifitas
dilakukan Controlling Monitoring & Perbaikan Aktifitas yg sedang
berjalan agar Tujuan dapat tercapai Leading Proses Memotivasi
Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan
22. Fungsi Operasional Manajemen
Manajemen Personalia
Manajemen Pemasaran
Manajemen Operasi/Produksi
Manajemen Keuangan & Aset
Manajemen Informasi
Manajemen Kebijakan
Manajemen Pelayanan
Manajemen Kemitraan
Manajemen Kinerja, etc.
23. Pengolahan Sumber Daya dlm Manajemen Planning &
decision making
Sumber Daya Org:
Fisik/Alam
Informasi
Manusia
Modal
Controlling Leading Organizing
Fungsi Manajemen
Tujuan Org:
Efektif &
Efisien
24. Perspektif Sistem dlm Manajemen
Sistem terbuka adalah sistem yg melakukan interaksi dengan
lingkungan; sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan
lingkungan.
Sub-sistem merupakan elemen dalam sistem organisasi /
manajemen yg satu sama lainnya saling berkaitan.
Sinergi adalah konsep yg menjelaskan bahwa pekerjaan yg
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil lebih
baik daripada jika dikerjakan oleh seorang saja.
Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas & kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca & beradaptasi dengan lingkungan.
INPUT dari Lingkungan: Bahan baku, SDM, informasi, uang
PROSES Transformasi: Sistem operasi, sistem administrasi,
teknologi, sistem kontrol OUTPUT bagi Lingkungan: Barang/Jasa,
Untung/Rugi, perilaku pekerja, output informasi Umpan Balik
25. Perspektif Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik:
Spesialisasi pekerjaan,
Studi mengenai masa dan beban kerja,
Metode ilmiah dalam manajemen,
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen,
Prosedur dan birokrasi (O & M).
Keterbatasan Manajemen Klasik:
Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dsb.
Pendukung:
Henry Fayol,
James D Mooney.
. Hugo Munstberg  Pentingnya pemahaman psikologis khususnya
motivasi para pekerja.
Howthorne (Elton Mayo)
Teori Perhatian ( Attention Theory )  Pekerja akan lebih produktif
jika merasa diperhatikan
Teori Penerimaan Sosial ( Social Acceptance Theory )  Pekerja
akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan
sosial.
Teori Relasi Manusia
Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow.
Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor.
Teori Perilaku Kontemporer
Perhatian pada perilaku pekerja yg disebabkan oleh faktor
psikologis, sosiologis, antropologis, dsb.
Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi.
Perspektif Manajemen Perilaku
. Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis
dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank
(kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dsb.
Kelompok Manajemen Operasi
Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains.
Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan
efisiensi.
Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll.
Perspektif Manajemen Kuantitatif
28. Manajemen Kontemporer
Perspektif Sistem
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi.
Perspektif Kontingensi
There is no such things as one best and general way on
management.
29. Perencanaan
Proses yg menyangkut upaya yg dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yg akan datang dan penentuan strategi /
taktik yg tepat untuk mewujudkan target & tujuan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Menetapkan tujuan dan target bisnis,
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut,
Menentukan sumber-sumber daya yg diperlukan,
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis.
30. Pengorganisasian
Proses yg menyangkut bagaimana strategi / taktik yg telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yg tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yg kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua
pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif & efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan & menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yg diperlukan,
Menetapkan struktur organisasi yg menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab,
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia/tenaga kerja,
Kegiatan penempatan SDM pada posisi yg tepat.
31. Pengarahan & Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan produktifitas yg
tinggi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan,
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan,
Menjelaskan kebijakan yg ditetapkan.
32. Pengawasan / Pengendalian
Proses yg dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yg telah direncanakan, diorganisasikan & diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan / target bisnis
sesuai dengan indikator yg ditetapkan,
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yg
mungkin ditemukan,
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yg
terkait dengan pencapaian tujuan / target organisasi.
33. MANAJER – Siapa & Apa Perannya?
Interpersonal Roles  melibatkan hubungan dengan pihak lain, baik
tugas yg bersifat seremonial atau simbolis.
Figurehead: Symbolic head; obliged to perform a number of
routine duties of a legal or social nature.
Leader: Responsible for the motivation of subordinates;
responsible for staffing training, and associated duties.
Liaison: Maintain self-developed network of outside contacts and
informers who provide favors and information.
Manajer = seorang yg bekerja dengan memanfaatkan bantuan
orang lain dengan cara mengkoordinasikan kegiatan & pekerjaan
mereka guna mencapai sasaran dan tujuan dari organisasi/
perusahan.
34. MANAJER – Apa Perannya? (2)
Informational Roles  menerima, mengumpulkan, dan
menyebarkan informasi kepada seluruh anggota organisasi.
Monitor: Seeks and receives wide variety of internal and external
information to develop thorough understanding of organizations
and environment.
Disseminator: Transmits information received from outsiders or
subordinates to members of the organization.
Spokesperson: Transmits information to outsiders on
organization's plans, policies, results, etc.
35. MANAJER – Apa Perannya? (3)
Decisional Roles  membuat pilihan dalam pengambilan keputusan
terhadap suatu permasalahan.
Enterpreneur: Searches opportunities and initiates improvement
projects.
Disturbance-handler: Responsible for corrective action when
organization faces important, unexpected disturbances.
Resource-Allocator: Responsible for the allocations of
organizational resources of all kinds.
Negotiator: Responsible for presenting the organization at major
negotiations.
36. MANAJER – Keahliannya?
Technical Skill = pengetahuan dan kemahiran dibidang spesialisasi
tertentu.
Human Skill = kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain
secara individual atau dalam kelompok.
Conceptual Skill = kemampuan berfikir dan konseptualisasi tentang
situasi yg abstrak dan rumit.
37. MANAJER – Tingkatannya? Abstrak / Generalis Konkrit /
Spesialis MS (Managerial Skills) Top / Higher Manager MS MS TS TS
(Technical Skills) TS Middle Manager Lower Manager Human Rel.
Skill Technical Skill Conceptual Skill Top / Higher Manager Middle
Manager Lower Manager

Tidak ada komentar:

Posting Komentar