Senin, 28 Februari 2011

sosiologi & ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Seorang manusia akan memiliki perilaku yang
berbeda dengan manusia lainnya walaupun
orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati
suka menolong serta rajin menabung dan ada
pula yang prilakunya jahat yang suka berbuat
kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan satu sama lainnya dengan
melakukan interaksi dan membuat kelompok
dalam masyarakat.Terlebihjika dikaitkan dalam
hal kegiatan ekonomi. Banyak hal yang dapat
dikaji dalam kaitannya antara sosiologi dan
kegiatan ekonomi. Dalam hal ini penulis mamaparkan gambaran umum dari sosiologi
ekonomi itu sendiri. BAB II PEMBAHASAN 1. A. GambaranUmum Sosiologi
Ekonomi Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata
socius dan logos, di mana socius memiliki arti
kawan / teman dan logos berarti kata atau
berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim,
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung
cara bertindak, berpikir, berperasaan yang
berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk
mengendalikan individu. Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam
berhubungan dan juga proses yang dihasilkan
dari hubungan tersebut. Tujuan dari ilmu sosiologi
adalah untuk meningkatkan kemampuan
seseorang untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. [1] Pokok bahasan dari ilmu sosiologi adalah seperti
kenyataan atau fakta sosial, tindakan sosial,
khayalan sosiologis serta pengungkapan realitas
sosial. Tokoh utama dalam sosiologi adalah Auguste
Comte (1798-1857) berasal dari perancis yang
merupakan manusia pertama yang
memperkenalkan istilah sosiologi kepada
masyarakat luas. Auguste Comte disebut sebagai
Bapak Sosiologi di dunia internasional. Di Indonesia juga memiliki tokoh utama dalam ilmu
sosiologi yang disebut sebagai Bapak Sosiologi
Indonesia yaitu Selo Soemardjan / Selo
Sumarjan / Selo Sumardjan. [2] Jadi jika dikaitkan dengan ekonomi, maka
sosiologi ekonomi mempelajari berbagai macam
kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen
barang dan jasa yang bersifat langka dalam
masyarakat. Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi
adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai
hubungan antara variabel-variabel sosiologi yang
terlihat dalam konteks non-ekonomis. [3] Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme
pasar (interaksi ekonomi yang dilakukan antar
individu dan masyarakat) sebenarnya berawal
dari hubungan yang sederhana antara individu
dan masyarakat (interaksi sosial) dalam rangka
mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, ekonomi tidak dapat dipisahkan dari
aspek sosial. Bahkan aktivitas ekonomi selalu
melekat dalam sosialitas tempat kejadian
ekonomi itu berlangsung. Begitupun sebaliknya. Sebagai contoh mari kita ulas sejenak pandangan
sosiologi terhadap fenomena proses produksi
dan proses distribusi. Proses produksi dan proses
distribusi dengan berbagai analisa yang
digunakan disiplin ekonomi ternyata masih
mempunyai sisa untuk dipandang dari segi lain oleh disiplin ilmu lain: sosiologi. Proses produksi dalam pandangan sosiologis
ternyata memiliki peran yang cukup vital dalam
rangka mempertahankan eksistensi
(keberadaan) sebuah masyarakat. Proses
produksi dilihat sebagai institusi ekonomi
berperan untuk mengadakan kebutuhan- kebutuhan ekonomis sebuah masyarakat. Oleh
karena itu, proses produksi tidak hanya dilihat
dari segi ekoomis tetapi juga sosiologis yang
mempunyai peran subsistem dalam sebuah
struktur masyarakat. Dalam proses distribusi atau pertukaran terlihat
proses relasi antara rumah tangga produksi dan
rumah tangga konsumsi. Sebenarnya bukan
dalam hal distribusi barang hasil produksi saja
proses ini terlihat tetapi ketika rumah tangga
konsumsi menyediakan faktor-faktor produksi pun proses ini sudah terlihat yaitu distribusi
faktor-faktor produksi yang meliputi: sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan modal.
Dengan mencermati proses distribusi kita bisa
melihat secara sosiologis bagaimana kegiatan
masyarakat berkegiatan dalam bidang ekonomi. Dalam proses inilah yang merupakan relasi
antara permintaan dan penawaran kita semakin
melihat manusia sebagai makhluk ekonomis dan
juga makhluk sosial. 1. B. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Ekonomi Secara historis perkembangan pemikiran
Sosiologi Ekonomi antara lain disebabkan oleh
berkembangnya paham-paham, pemikiran-
pemikiran dan teori-teori tentang ekonomi yang
melihat cara kerja sistem ekonomi dengan
menekankan pula pada aspek-aspek non- ekonomi. Salah satu dari paham-paham, teori-teori,
pemikiran-pemikiran yang mendukung
perkembangan Sosiologi Ekonomi tersebut
adalah Paham Merkantilisme, yang
berpandangan, bahwa kekayaan dianggap sama
dengan jumlah uang yang dimiliki oleh suatu negara dan cara untuk meningkatkan kekuasaan
adalah dengan meningkatkan kekayaan Negara. Didalam kehidupan masyarakat sebagai satu
system maka bidang ekonomi hanya sebagai
salah satu bagian atau subsistem saja. Oleh
karena itu, didalam memahami aspek kehidupan
ekonomi masyarakat maka perlu dihubungkan
antara factor ekonomi dengan factor lain dalam kehidupan masyarakat tersebut. Factor-faktor
tersebut antara lain: faktor agama dan nilai-nilai
tradisional, ikatan kekeluargaan, etnisitas, dan
stratifikasi sosial. Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh
yang langsung terhadap perkembangan
ekonomi. Faktor agama dan nilai-nilai tradisional:
ada nilai-nilai yang mendorong perkembangan
ekonomi, akan tetapi ada pula nilai-nilai yang
menghambat perkembangan ekonomi. Demikian pula dengan kelompok solidaritas, dalam hal ini
yakni keluarga dan kelompok etnis, yang
terkadang mendorong pertumbuhan dan
terkadang pula menghambat pertumbuhan
ekonomi. [4] Keberadaan Tradisi sosiologi ekonomi yang
besar dan kaya, yang mana dengan kekerasan
dimulai berdekatan abad ke-XX. Tradisi ini telah
membangkitkan kedua konsep penting ,ide-ide
dan hasil penelitian berarti, yang mana kita
ketahui saat ini dan terkumpul didalam prespektif. Sosiologi ekonomi mencapai
puncakya dua kali sejak kemunculannya: di
1890-1920 dengan teoritis sosiologi klasik
(kesemuanya menarik dan menulis mengenai
ekonomi), dan saat ini , semenjak 1980an terus
berlangsung. Sosiologi ekonomi klasik dan pendahulunya Yang
pertama menggunakan istilah sosiologi ekonomi
muncul pada tahun 1879, ketika muncul karya
oleh ekonom Inggris W. Stanley Jevons
1879-1965. Istilah itu lebih digunakan oleh ahli
sosiologi dan muncul, sebagai contoh, karya Durkheim dan Weber selama tahun 1890-1920
(sociologie economique, Wirtschaftssoziologie).
Juga selama beberapa dekade itu sosiologi
ekonomi klasik lahir, memberikan contoh bagi
karya serupa seperti The Division of Labor in
Society(1893) oleh Durkheim, the Philosophy of money(1900) oleh Simmel, dan Economy and
Society(dihasilkan antara 1908-20) oleh Weber. Sosiologi ekonomi klasik mengalami kemajuan
untuk mengikuti beberapa karateristik. Pertama,
Weber dan yang lain berbagi pengertian itu
mereka sebagai pelopor, membangun tipe
analisis yang belum ada sebelumnya. Kedua,
mereka memfokuskan pada pertanyaan- pertanyaan pokok yang mendasari: apa aturan
dari ekonomi di masyarakat?bagaimana analisa
sosiologi terhadap ekonomi berbeda dengan
para ahli ekonomi? Apa itu tindakan ekonomi?
Untuk ini harus ditambahkan tokoh klasik yang
mengasyikan dengan pemahaman kapitalisme dan berpengaruh di masyarakat- “perubahan besar” kira-kira membawa hal itu. Melihat beberapa karya bebas kebelakang yang ada
sebelum periode 1890-1920 dalam satu aliran
atau lainnya menggambarkan terlebih dahulu
beberapa pengertian sosiologi ekonomi. Dalam
bayangan penting, contoh, Laws oleh
Montesquieu sebagai pelopor analisis comperatif kedalam bermacam fenomena ekonomi di
negara republik, monarki dan lalim (montesquieu
[1748]1989). Menekankan Aturan kerja di
masyarakat karya dari Simon (1760-1825), yang
juga membantu mempopulerkan istilah
indusrtialisme(cf. Saint-Simon 1964). Karya dari Alexis de Tocqueville (1805-1859) yang penuh
akan kelebihan, pemikiran sosiologi adalah
beberapa dari banyak ahli sosiologi yang setuju.
Hal itu juga memberikan kontribusi terhadap
sosiologi ekonomi betapapun kecilnya
(tocqueville[1835-40]1945,[1856]1955;cf. Swedberg 2003,6-8). Dari beberapa pelopor ini
kita hanya akan berkonsentrasi pada Karl Marx,
tokoh dengan gagasan terbesar pada abad 19,
ide-idenya tetap aktif sebelum lahirnya sosiologi
modern.
Karl Marx Karl Marx (1818-1883) masuk dengan aturan
sosiologi ekonomi di masyarakat dan
mengembangkan teori menurut ketekunan
perkembangan ekonomi secara umum
dimasyarakat. Apa yang orang lakukan di
kehidupannya, Marx juga berargumen, ada ketertarikan material, dan juga metenaokan
struktur dan proses dimasyarakat. Ketika Marx
ingin membangun pendekatan secara ilmiah di
masyarakat, ia juga memasukan paham politik
untuk merubah dunia. Hasilnya kita ketahui
sebagai “Marxisme ”-campuran dari ilmu sosial dan pernytaan politik, masuk dalam satu ajaran.
Untuk bermacam sebab Marxisme salah atau
tidak relevan dengan sosiologi ekonomi. Telalu
jauh berpihak dan fanatik untuk mengambil
seluruhnya. Tugas yang sulit menghadang
sosiologi ekonomi saat ini untuk mengintisari aspek-aspek Marxisme yang berguna Pendapat
Marx dimulai dari unsur buruh dan produksi.
Seseorang bekerja untuk tuntutan hidup.
Perhatian ekonomi/material selalu dihubungkan
secara umum. Buruh sosial lebih baik dari sifat
dasar individual, sejak orang bekerja sama untuk tuntutan hasil. Marx mengkritik ahli ekonomi
untuk penggunaan individu yang terisolir; dirinya
sendiri terkadang mengatakan “ individu sosial”. Hal terpenting perhatian ini juga pada sifat dasar bersama, istilah Marx “Perhatian Kelas ”. Perhatian hal ini, bagaimanapun, hanya akan efektif jika seseorang sadar seharusnya
datang ke kelas yang dapat dipercaya. Marx
mengkritik pemikiran Adam smith ’s mengenai gabungan perhatian individu dan lebih lanjut
pada perhatian umum masyarakat (“tangan gaib”). Menurut Marx secara khas kelas menindas dan bertarung sesamanya dengan
begitu buas, kisah sejarah ini sama jika ditulis
menggunakan “ surat darah dan api” ([1867]1906,786). Kalangan borjuis tidak terkecuali dinalam nilai ini sejak menganjurkan
“kekerasan dan keinginan sangat jahat dari hati manusia, kemarahan atas perhatian pribadi ” . didalam beberapa karya Marx mengusut sejarah
perjuangan kelas, dari masa awal hingga masa
mendatang. Rumusan terkenal dari era 1850an,
negara berada dipanggung yang benar
“hubungan produksi ” masuk pada konflik dengan kekuatan produksi dengan revolusi dan
jalan pintas ke hal baru “Mode of Production” sebagai hasilnya. Marx menulis Modal bagai
meletakan hal kosong “ hukum ekonomi dari gerakan masyarakat modern ”. Dan hukum ini bekerja “dengan besi kebutuhan yang tidak dapat dihindari hasilnya ” dari perubahan revolusioner. Ciri-ciri positif pendekatan Marx
adalah pengertian yang luas kepada orang yang
rela untuk berjuang untuk perhatian materi. Ia
juga berkontribusi untuk pemahaman bagaimana
kelompok besar dari seseorang. Serupa dengan
ketertarikan ekonomi, dibawah keadaan yang baik mereka dapat bersatu dan menyadari
perhatian bersama. Sisi negatifnya Marx jelas
sekali meremehkan aturan di kehidupan
ekonomi orang lain dengan lainnya. Dugaannya,
ketertarikan ekonomi berada di tangan terakhir
dari masyarakat juga tidak mungkin dipertahankan. “ struktur sosial, tipe dan sikap menciptakan ketidaksiapan ” untuk memuji kutipan dari Schumpeter.
Marx Weber Diantara sosiologi ekonomi klasik Marx Weber
menempati tempat unik. Ia mengalami proses
paling jauh kearah membangun sosiologi
ekonomi., dasar teori dan berdasarkan studi
empiris(swedberg 1998). Faktanya Ia berkerja
mirip profesor ekonomi, tidak ragu-ragu untuk usaha membangun jembatan antaran ekonomi
dan sosiologi. Marx weber Juga telah membantu
menempati pertanyaan penelitian utama
disepanjang karirnya, berupa kesamaan sifat
dasar ekonomi dan sosial: untuk memahami asal-
usul kapitalisme modern. Weber menggambarkan peranan jahat di pekerjaan
teoritisnya terhadap perhatian waktu dan
memperluas garis itu dalam membuat pekerjaan
dengan pemikiran sosiologi. Pelatihan akademi
Weber pada dasarnya menekankan hukum
sebagai hal utama, dengan latar belakangnya sebagai spesialis hukum. Dua disertasi- satu
dalam perusahaan perdagangan menengah (Lex
mercatoria) dan lainnya dalam perdagangan
tanah di permulaan Roma- topik yang relevan
untuk memahami munculnya kapitalisme:
timbulnya pemilikan pribadi terhadap tanah dan pemilikan di perusahaan (menentang pemilikan
pribadi). Karya ini mengkombinasikan studi
tentang jabatan pekerja desa, berdasarkan
pendapatannya dalam posisi ekonomi (“politik ekonomi dan finansial ”) di awal 1890an. Dalam kapasitasnya ia mengajarkan ekonomi
namun sebagian besar menerbitkan sejarah
ekonomi dan dalam pertanyaan politik. Weber
menulis, sebagai contoh, sangat besar
menggantikan perundangan. Kearah akhir
1890an Weber jatuh sakit, dan untuk 20 th selanjutnya dia bekerja pada sekolah pribadi. Di
tahun ini Ia memproduksi studi terbaik, Etika
Protestan dan semangat kapitalisme (1904-05)
karya mengenai etika ekonomi didalam dunia
religi. Di 1903 Weber menerima posisi kepala
redaktur giant hand book of economics. Dari mulai kumpulan pendapat “ekonomi dan masyarakat ”yang berasal dari dirinya sendiri. Perkerjaannya saat itu diketahui sebagai
“ekonomi dan masyarakat ” terdiri atas gabungan karyanya yang telah dipublikasi dan
penemuan scrip yang ditemukan setelah
kematiannya. Di 1919-20 Weber juga mengajar
kursus di sejarah ekonomi, yang mana
merupakan bagian catatan bersama selama
beberapa tahun di pendidikan dasar, lebih dulu dipublikasikan sebagai sejarah ekonomi umum,
mengandung banyak perhatian materi sosiologi
ekonomi. Lebih jauh Weber menulis tentang
sosiologi ekonomi dapat ditemukan dalam
Collected Essays in the Sociology of Religion
(1920-21) dan Economy and Society (1922). Yang pertama berisi revisi dari The Protestant Ethic
“The Protestant Sects and The Spirit of Capitalism” (1904-05; revisi 1920) dan banyak menulis etika ekonomi Cina, Indian, dan Yahudi.
Menurut Weber, bahan dalam Collected Essays,
sebagian besar perhatian sosiologi agama juga
kepentingan sosilogi ekonomi. Penelitian yang paling berpengaruh adalah The
Protestant Ethic. Berpusat sekitar keasyikan
Weber dengan artikulasi dari ideal dan
kepentingan material dan ide-ide. Penganut
petapa aliran protestan merangsang dengan
hasrat untuk menyelamatkan (perhatian religi) dan tindakan yang sesuai. Untuk berbagai alasan
yang berlawanan asas akhirnya individu percaya
bahwa pekerjaan sekuler (duniawi).
Membawanya ke cara metodis, menggambarkan
alat keselamatan – kapan ini terjadi, kepentingan agama dikombinasikan dengan kepentingan
ekonomi. Hasil kombinasi ini adalah pembebasan
dari kekuatan yang besar, yang mana
menghancurkan tradisi dan anti ekonomi
berpegang pada agama diatas orang dan
memeperkenalkan mentalitas baik dalam aktifitas kapitalis. Tesis dalam The Protestant
Ethic sudah membawa debat besar, dengan
banyak pelajar yang membantah Weber.
Sementara ia menulis The Protestant Ethic, Weber
menerbitkan sebuat esai, “ ‘Objectivity ’ in Social Science and Social Policy ” yang menerangkan teoritisnya melihat sosiologi
ekonomi. Ia berpendapat ilmu ekonomi harus
luas dan seperti paying. Tak hanya memasukkan
teori ekonomi tapi juga memasukkan sejarah
ekonomi dan sosilogi ekonomi. Weber juga
beralasan bahwa analisis ekonomi harus mencakup tak hanya “fenomena ekonomi ” tapi juga “fenomena yang berkaitan dengan ekonomi ”. Fenomena ekonomi terdiri dari bank- bank dan bursa. Fenomena yang berhubungan
dengan ekonomi adalah fenomena non-ekonomi
keadaan yang kurang pasti harus mempunyai
pengaruh terhadap fenomena ekonomi., seperti
pada kasus petapa Protestan. Secara ekonomi
fenomena mengkondisikan lebih luas dipengaruhi oleh fenomena ekonomi. Tipe agama
yang berkelompok ada rasa persamaan, contoh
sebagian bergantung dalam semacam kerja yang
anggota lakukan. Sementara teri ekonomi hanya
dapat mengatasi fenomena ekonomi murni
(dalam versi rasional meraka), sejarah ekonomi dan sosiologi ekonomi bisa menyetujui dengan
tiga kategori fenomena. Sebuah pendekatan yang agak berbeda,
keduanya untuk sosiologi ekonomi dan
kepentingan, bisa ditemukan dalam Economy and
Society. Bagian pertama berisi analisis secara
umum. Dua konsep penting adalah “tindakan sosial” dan “permintaan”. Dalam “tindakan ” ditegaskan sebagai kebiasaan berinvestasi dengan ‘maksud ’, adalah memenuhi syarat sebagai “sosial” jika diorientasikan kepada actor lainnya.
“Permintaan” melewati masa, dipandang objektif dan dikelilingi bermacam persetujuan.
Ekonomi yang mempelajari tindakan ekonomi
murni, adalah semata-mata tindakan oleh
kepentingan ekonomi. Bagaimanapun sosiologi
ekonomi mempelajari tindakan sosial ekonomi,
yang mendorong bukan saja oleh kepentingan ekonomi tapi juga oleh tradisi dan emosi; lagipula
selalu berorientasi pada satu aktor. Jika
mengabaikan satu tindakan, menurut Weber,
malahan focus dalam keseragaman empiris, ada
kemungkinan untuk membedakan tiga tipe
berbeda : diinspirasikan oleh “pengakuan ” oleh “adat” (termasuk “kebiasaan ”) dan “kepentingan ”. Tipe tindakan yang paling seragam mungkin terdiri dari perpaduan
ketiganya. Tindakan yang “ditentukan oleh kepentingan ” ditegaskan oleh Weber sebagai instrumen dalam sifat dasar dan
mengorientasikan ke dugaan identik. Contoh,
pasar modern, dimana setiap aktor rasional
secara instrumental dan menganggap semua
orang baik. Weber menegaskan bahwa kepentingan selalu
subjektif, kepentingan “objektif ” tak ada melebihi aktor. Dalam kalimat khas Weber
berbicara “kepentingan aktor sebagai dirinya sendiri adalah sadar akan mereka ”. Dia juga mencatat dimana saat beberapa orang
berkelakuan dalam sikap instrumental dalam
hubungan untuk kepentingan individualis
mereka, hasil yang khas adalah motif kebiasaan
bersama sangat stabil daripada memaksakan
norma dengan wibawa. Contoh, susah untuk membuat seseorang melakukan kegiatan
ekonomi untuk melawan kepentingan pribadi. Uraian sosiologi ekonomi Weber dalam Economy
and Society menghasilkan poin-poin pokok.
Tindakan ekonomi dua aktor yang berorientasi
satu sama lain merupakan hubungan ekonomi.
Hubungan ini dapat membawa berbagai
ungkapan, termasuk konflik, kompetisi dan kekuatan. Jika dua atau lebih actor atau lebih
bersama-sama oleh rasa memiliki, hubungan
ekonomi bisa terbuka dan tertutup. Kepemilikan
menggambarkan bentuk khusus dari ekonomi
tertutup. Organisasi politik merupakan bentuk
penting lainnya dari hubungan ekonomi tertutup. Beberapa organisasi ini murni ekonomi,
sementara lainnya memiliki sasaran ekonomi
yang lebih rendah atau memiliki tugas pokok
urusan ekonominya sendiri. Contoh, serikat
buruh, Weber melampirkan pentingnya peran
kapitalisme dalam perusahaan. Dilihat sebagai tempat aktifitas pengusaha dan sebagai
kekuatan revolusioner. Pasar, seperti banyak
fenomena ekonomi, berpusat sekitar konflik
kepentingan, dalam kasus ini antara penjual dan
pembeli. Pasar melibatkan pertukaran keduanya
dan kompetisi. Kompetitor harus bertarung habis-habisan siapa yang akan menjadi penjual
dan pembeli terakhir, dan hanya bila perjuangan
ini sudah mantap adalah tempat untuk
pertukaran itu sendiri (perebutan pertukaran).
Hanya kapitasime rasional lah pusat tipe pasar
modern. Yang disebut kapitalisme politik itu kunci untuk membuat keuntungan adalah cukup
negara atau kekuatan politik yang memberi
kemurahan, perlindungan, atau semacamnya.
Iklan kapitalisme tradisional terdiri dari
perdagangan skala kecil, dalam bentuk uang
atau barang dagangan. Kapitalisme rasional hanya muncul di Barat. 1. C. Paradigma Dalam Perkembangan
Sosiologi Ekonomi Paradigma sosiologi, atau ilmu sosial itu
Pembagian sendiri, oleh George Ritzer menjadi
tiga golongan[5] : 1. Paradigma Fakta Sosial Fakta sosial merupakan terminologi yang
digunakan oleh Emile Durkheim, seorang
perintissosiologi modern berkebangsaan
Perancis. Fakta sosial diartikan Durkheim
sebagaicara berfikir, bertindak dan merasa yang
berada diluar kesadaran manusia yang bersifat memaksa.
Fakta sosial muncul dalam bentuk
nilai-nilai kultural, institusi sosial, sistem ekonomi
juga politik. (Doyle
Jhonson,1997 : 23). Dengan bersifat eksternal dan
memaksa, maka fakta sosial merupakan sesuatu yang bekerja secara
obyektif. Artinya fakta sosial ada dan
berada di luar kehendak manusia itu sendiri.
Sebagaimana diulas oleh Peter
Berger, keberadaan fakta sosial ini menunjukkan
sisi obyektivasi dari kenyataan sosial (Peter Berger, 1993).Konsepsi Durkheim
mengenai fakta sosial merupakan terobosan
intelektual yang sangat radikal dizamannya. Hal
ini terutama dikarenakan status sosiologi yang
berada di antara pengaruh ilmu psikologi dan
filsafat sosial. Di jaman itu sosiologi dipandang belum memiliki status
sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki
bidang penyelidikan (obyek masalah/subject
matters) sebagai salah satu ukuran
agar memperoleh status itu. Lewat karyanya
yang berjudul “The Rule Of Sosiological Methodâ”. Durkheim mengembangkan penggunaan ilmu statistik sebagai salah satu
instrument metodologi dalam ilmu sosial,
khususnya sosiologi. Dalam karyanya tentang
bunuh diri (Suicide), teknik statistik sosial itu coba
diterapkan. Dengan perkataan lain,
Durkheim adalah peletak dasar dari perkembangan awal paradigma fakta sosial.
Dalam rumpun paradigma fakta sosial, obyek
masalah utama yang sering diselidiki
adalah struktur sosial dan proses sosial. Struktur
sosial adalah pola hubungan
sosial (relasi dan interaksi) yang terbentuk di antara individu dengan individu,
individu dengan institusi maupun institusi dengan
institusi. Sementara proses
sosial adalah sisi dinamika dari bekerjanya
struktur social Teori-teori utama yang terkenal
dari paradigma fakta sosial antara lain adalah teori struktural – fungsional, teori konflik sosial serta teori sistem. 1. Paradigma Definisi Sosial Paradigma definisi sosial dibangun fondasinya
oleh Max Weber, seorang sosiolog
berkebanggaan Jerman. Berbeda dengan
batasan sosiologi yang dikembangkan
Durkheim, bagi Weber, sosiologi adalah ilmu
sosial yang bersifat interpretative Sosiologi bagi Max Weber adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki makna-makna
subyektif dari sebuah proses interaksi sosial
timbal balik untuk memahami
implikasi-implikasi yang dilahirkannya. Karena
itu, ilmu sosiologi yang dimaksudkan oleh Weber dikenal juga sebagai
sosiologi subyektif. Dalam pandangan Peter Berger, ilmu sosiologi
yang dimaksudkan oleh Weber,
menunjukkan obyek penyelidikan yang
berhubungan dengan konstruksi makna-makna
sosial sebagai sebuah kenyataan sosial
tersendiri. Makna-makna subyektif yang lahir sebagai hasil dialektika antara diri dan
kenyataan eksternal inilah yang
disebut sebagai sisi subyektif dari kenyataan
social. Dengan perkataan lain, kenyataan sosial
tak semata berada di luar kesadaran manusia.
Akan tetapi kenyataan sosial itu mengendap dalam struktur kesadaran subyektif manusia dan
mempengaruhi dirinya dalam berperilaku.
Endapan kognitif dari kenyataan sosial pada diri
individu juga turut membentuk peta kognitif uang
membuat dirinya mampu menafsirkan
perubahan situasi sosial. Definisi diri atas situasi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk
diselidiki
dalam kasus interaksi sosial yang bersifat
dualistic. Beberapa aliran teoritik penting yang
tergolong dalam rumpun paradigma definisi
sosial adalah teori interaksionisme simbolik dan teori fenomenologi.Teori interaksionisme-
simnolik misalnya berpandangan bahwa
kenyataan social sesungguhnya merupakan
susunan lambang-lambang yang
menyembunyikan makna-makna dibaliknya.
Interaksi sosial antara manusia di mediasi oleh lambang-lambang atau sistem lambang (simbol),
seperti bahasa, mode berpakaian, kitab hukum,
dan lainnya. Tanggung jawab sosiolog untuk
menafsirkan dan memahami lambing-lambang
itu. Beberapa tokoh penting definisi sosial, selain
Max Weber, adalah Alfred Shcuzt, Peter Berger, George Herbet. Mead. 1. Paradigma Perilaku Sosial Paradigma perilaku sosial memahami kenyataan
sosial berada dalam hubungan
stimulus-respon yang dialami individu ketika
berhadapan dengan lingkungan
sosialnya. Individu pada dasarnya memberi
tanggapan (respons) sosial karena mendapatkan stimulus (rangsangan) yang
datang dari luar dirinya. Rangsangan ini
bisa datang dari individu atau dari lingkungan
sosial yang lebih besar, seperi
keluarga atau institusi politik. Paradigma ini
memang sangat kuat dipengaruh oleh B.F Skinner, seorang psikolog yang
mengembang teori
Stimulus-Organizer-Respon. Dalam pemahaman
paradigma perilaku sosial, perilaku sosial yang
muncul sebagai hasil dari proses stimulus-respon
inilah yang menjadi obyek penyelidikan sosiologi. Kenyataan sosial tersusun dalam konteks
perilaku sosial yang
demikian. Menurut penganut paradigma ini,
masalah pokok sosiologi adalah
perilaku individu yang tak terpikirkan. Perhatian
utama paradigma ini pada hadiah (rewards) yang menimbulkan perilaku
yang diinginkan dan hukuman
(punishment) yang mencegah perilaku yang tak
diinginkan. Paradigma ini juga
dikenal sebagai aliran behaviorisme sosial. Salah
satu teori yang terkenal dari aliran perilaku sosial adalah teori pertukaran sosial yang
dikembangkan oleh Herbert Blumer. Bagi Lumer,
interaksi sosial sesungguhnya adalah sebuah
proses pertukaran sosial yang berisikan makna,
kepentingan, juga tujuan-tujuan di antara individu
yang berlangsung secara timbal balik.pertukaran sosial yang berlangsung diantara individu itulah
yang
menjadi penegas bahwa hukum stimulasi-respon
memang benar terjadi.
Stimulasi-respon adalah hukum menggerakkan
bekerjanya interaksi sosial yang menjadi inti dari terbentuknya kenyataan sosial.
Dalam perkembangannya kemudian, setiap
paradigma makin memperkuat dirinya agar bisa
terus menjawab masalah-masalah baru yang
muncul di masyarakat. Bahkan tak jarang
diantara masing-masing saling meminjam gagasan untuk mempertajam penafsiran. George
Ritzer, yang memberi pembagian paradigma ilmu
sosiologi sebagaimana telah diulas diatas,
mengusulkan untuk menggabungkan tiga
paradigma utama dalam satu kerangka
paradigma besar. Kerangka paradigma besar itulah yang membuatnya menyebut sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan berparadigma multi
(multiple paradigm). Status berparadigma multi
inilah yang membuat sosiologi begitu menarik
untuk dipelajari. Dengan memiliki paradigma
yang demikian kompleks, sosiologi sesungguhnya memberikan banyak pilihan
pendekatan, kerangka berpikir teoritis dan
perangkat metodologi yang bisa digunakan
tergantung kebutuhan dan situasi sosial empiris.
Karena itu, bukan sedikit pemikir sosial yang
menyebut sosiologi sebagai induk dari ilmu sosial. Seorang Auguste Comte, yang juga
merupakanperintis sosiologi Prancis sebelum
Durkheim, di akhir hidupnya bahkan
hendakmenjadikan sosiologi sebagai ilmu sosial
positifistis untuk menggantikan
pemikiran teologis dan pemikiran metafisis. Dengan berstatus paradigma multi,
sesungguhnya ilmu sosiologi dalam pandangan
George Ritzer mesti di integrasikan. Kunci bagi
paradigma yang terintegrasi adalah gagasan
mengenai tingkat-tingkat analisa sosial. Realitas
sosial paling cepat dilihat sebagai fenomena sosial yang paling beraneka ragam yang meliputi
interaksi dan perubahan terus menerus. Karena
itu menganalisis kenyataan social tak bisa
sepenuhnya sempurna dan dibutuhkan tingkatan
analisa untuk penyelidikan sosiologis yang lebih
taja, valid dan proporsional. 1. E. Ekonomi dan Faktor – Faktor Sosial Beberapa aspek sosial yang bisa dijadikan acuan
dalam melakukan analisis yang mempengaruhi
perilaku ekonom oleh individu adalah agama dan
nilai-nilai tradisional, ikatan kekeluargaan, dan
etnisitas. Dalam perkembangan dunia menuju modern
yang semakin menjauh dari “nilai”, aspek- aspek sosial tersebut mendapat serangan yang
begitu dahsyat dari para teoritisi modernis.
Aspek-aspek tersebut dituding sebagai faktor
yang menghambat pertumbuhan industrialisasi.
Tetapi, kenyataannya serangan tersebut tidak
sepenuhnya terbukti. Beberapa penelitian tentang agama dan nilai-nilai
tradisional dan budaya local memperlihatkan
betapa kedua hal tersebut menjadi pendorong
bagi kemunculan kapitalisme. Dalam sekte
Calvinis Agama Kristen terbukti bahwa agama
tersebut selalu menekankan pada para pengikutnya dengan menekankan untuk bekerja
keras dan hidup hemat, dan itu merupakan
bagian dari etika Sekte Calvinis tersebut.
Kemudian di Jepang dan di Indonesia pun
terdapat kenyataan bahwa kaum agamawanlah
yang pada kenyataannya memiliki semangat berlebih dalam melakukan interaksi ekonomi.
Ikatan kekeluargaan dan etnisitaspun tak
terlepas dari kecaman kaum modernis tersebut.
Disebutkan bahwa keduanya merupakan faktor
yang juga menghambat pertumbuhan ekonomi.
Namun statemen tersebut masih saja menemukan kejanggalan. Familiisme atau sumberdaya keluarga memililki
kontribusi terhadap perkembangan ekonomi
seperti kelahiran kapitalisme Cina. Meskipun
dalam kaca mata ekonomi, ikatan kekeluargaan
juga memberikan efek negative terhadap
kemajuan ekonomi. Sebab, akan menempatkan antar individunya dalam “lingkaran setan ” loyalitas yang pada hokum kalkulasi rasional
ekonomi. ‘Embeddedness’ Ekonomi Dan Perilaku Sosial
Inti dari pendekatan sosial terhadap transaksi
ekonomi adalah tindakan-tindakan ekonomi
dilihat sebagai fenomena yang melekat dan tidak
dapat dilepaskan begitu saja dengan aspek sosial
yang melingkupinya. Dengan demikian ekonomi tidak dapat dianalisis berdiri sendiri sebagai
suatu hal yuang otonom, tanpa melihat aspek lain
yang mempengaruhinya. Untuk selanjutnya
perspektif ini disebut sebagai teori
embeddedness (kemelekatan). Adanya kelangkaan suatu barang yang menjadi
kebutuhan manusia,membuat manusia semakin
berhati-hati dalam menentukan pilihan tindakan.
Manusia semakin bergerak ke tindakan yang
semakin efesien dan efektif dengan penuh
pertimbangan rasional. Dialektika (pergulatan menemukan sintesa) perjalanan manusia dalam
hubungannya dengan suatu situasi yang
menuntut pertimbangan matang, merupakan
proses konstruksi sosial terhadap kasus
ekonomi.. 1. G. Tokoh – Tokoh DalamSosiologi Ekonomi [6] Karl Marx Karl Marx lahir dalam keluarga Yahudi progresif di Trier, Prusia, (sekarang di Jerman). Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, meskipun cenderung seorang deis, yang
kemudian meninggalkan agama Yahudi dan
beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal, untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya
menjadi Heinrich. Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya — adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah
Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan
artis masa-masa awal Karl. Marx terkenal karena analisis nya di bidang
sejarah yang dikemukakan nya di kalimat
pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya
adalah sejarah tentang pertentangan kelas. ” Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan
digantikan dengan komunisme, masyarakat
tanpa kelas setelah beberapa periode dari
sosialisme radikal yang menjadikan negara
sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum
paling bawah di negara Romawi). Marx sering dijuluki sebagai bapak dari
komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar
dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa
analisis tentang kapitalisme miliknya
membuktikan bahwa kontradiksi dari
kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di lain tangan, Marx menulis
bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi
yang terorganisasi dari kelas kerja internasional.
“Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan
cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini.
Hasil dari pergerakan ini kita yang akan
mengatur dirinya sendiri secara otomatis.
Komunisme adalah pergerakan yang akan
menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil
dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman- Dalam hidupnya,Marx terkenal
sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya
mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam
perkembangan pekerja segera setelah ia
meninggal. Pengaruh ini berkembang karena
didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Namun,
masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini
yang belum mengenal ide Marxian ini sampai
pada abad ke-20. Hubungan antara Marx dan
Marxism adalah titik kontroversi. Marxism tetap
berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam
bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis
biografi Francis Wheen mengulangi penelitian
David McLellan yang menyatakan bahwa sejak
Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut
tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh
kontrol pemerintah untuk dipelajari. Emile Durkheim Durkheim dilahirkan di Épinal, Prancis yang
terletak di Lorraine. Ia berasal dari keluarga
Yahudi Prancis yang saleh – ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali
sekular. Malah kebanyakan dari karyanya
dimaksudkan untuk membuktikan bahwa
fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor
sosial dan bukan ilahi. Namun demikian, latar
belakang Yahudinya membentuk sosiologinya – banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah
sesama Yahudi, dan seringkali masih
berhubungan darah dengannya. Durkheim adalah mahasiswa yang cepat matang.
Ia masuk ke École NormaleSupérieure pada 1879.
Angkatannya adalah salah satu yang paling
cemerlang pada abad ke-19dan banyak teman
sekelasnya, seperti Jean Jaurès dan Henri
Bergson kemudian menjadi tokoh besar dalam kehidupan intelektual Prancis. Di ENS Durkheim
belajar di bawah Fustel de Coulanges, seorang
pakar ilmu klasik, yang berpandangan ilmiah
sosial. Pada saat yang sama, ia membaca karya-
karya Auguste Comte dan Herbert Spencer. Jadi,
Durkheim tertarik dengan pendekatan ilmiah terhadap masyarakat sejak awal kariernya. Ini
adalah konflik pertama dari banyak konflik
lainnya dengan sistem akademik Prancis, yang
tidak mempunyai kurikulum ilmu sosial pada saat
itu. Durkheim merasa ilmu-ilmu kemanusiaan
tidak menarik. Ia lulus dengan peringkat kedua terakhir dalam angkatannya ketika ia menempuh
ujian agrégation – syarat untuk posisi mengajar dalam pengajaran umum – dalam ilmu filsafat pada 1882. Minat Durkheim dalam fenomena sosial juga
didorong oleh politik. Kekalahan Prancis dalam
Perang Prancis-Prusia telah memberikan pukulan
terhadap pemerintahan republikan yang sekular.
Banyak orang menganggap pendekatan Katolik,
dan sangat nasionalistik sebagai jalan satu- satunya untuk menghidupkan kembali
kekuasaan Prancis yang memudar di daratan
Eropa. Durkheim, seorang Yahudi dan sosialis
berada dalam posisi minoritas secara politik,
suatu situasi yang membakarnya secara politik.
Peristiwa Dreyfus pada 1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis. Seseorang yang berpandangan seperti Durkheim
tidak mungkin memperoleh pengangkatan
akademik yang penting di Paris, dan karena itu
setelah belajar sosiologi selama setahun di
Jerman, ia pergi ke Bordeaux pada 1887, yang
saat itu baru saja membuka pusat pendidikan guru yang pertama di Prancis. Di sana ia
mengajar pedagogi dan ilmu-ilmu sosial (suatu
posisi baru di Prancis). Dari posisi ini Durkheim
memperbarui sistem sekolah Prancis dan
memperkenalkan studi ilmu-ilmu sosial dalam
kurikulumnya. Kembali, kecenderungannya untuk mereduksi moralitas dan agama ke dalam
fakta sosial semata-mata membuat ia banyak
dikritik. Tahun 1890-an adalah masa kreatif Durkheim.
Pada 1893 ia menerbitkan “Pembagian Kerja dalam Masyarakat ”, pernyataan dasariahnya tentang hakikat masyarakat manusia dan
perkembangannya. Pada 1895 ia menerbitkan
“Aturan-aturan Metode Sosiologissebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu
dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun
mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di
Universitas Bourdeaux Pada 1896 ia menerbitkan
jurnal L’Année Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari
kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa
dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan
untuk kelompok mahasiswa yang
mengembangkan program sosiologinya). Dan
akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah
monograf sosiologi. Pada 1902 Durkheim akhirnya mencapai
tujuannya untuk memperoleh kedudukan
terhormat di Paris ketika ia menjadi profesordi
Sorbonne. Karena universitas-universitas Prancis
secara teknis adalah lembaga-lembaga untuk
mendidik guru-guru untuk sekolah menengah, posisi ini memberikan Durkheim pengaruh yang
cukup besar – kuliah-kuliahnya wajib diambil oleh seluruh mahasiswa. Apapun pendapat
orang, pada masa setelah Peristiwa Dreyfus,
untuk mendapatkan pengangkatan politik,
Durkheim memperkuat kekuasaan
kelembagaannya pada 1912 ketika ia secara
permanen diberikan kursi dan mengubah namanya menjadi kursi pendidikan dan sosiologi.
Pada tahun itu pula ia menerbitkan karya
besarnya yang terakhir “Bentuk-bentuk Elementer dari Kehidupan Keagamaan. Perang Dunia I mengakibatkan pengaruh yang
tragis terhadap hidup Durkheim. Pandangan kiri
Durkheim selalu patriotik dan bukan
internasionalis – ia mengusahakan bentuk kehidupan Prancis yang sekular, rasional. Tetapi
datangnya perang dan propaganda nasionalis
yang tidak terhindari yang muncul sesudah itu
membuatnya sulit untuk mempertahankan
posisinya. Sementara Durkheim giat mendukung
negarainya dalam perang, rasa enggannya untuk tunduk kepada semangat nasionalis yang
sederhana (ditambah dengan latar belakang
Yahudinya) membuat ia sasaran yang wajar dari
golongan kanan Prancis yang kini berkembang.
Yang lebih parah lagi, generasi mahasiswa yang
telah dididik Durkheim kini dikenai wajib militer, dan banyak dari mereka yang tewas ketika
Prancis bertahan mati-matian. Akhirnya, René,
anak laki-laki Durkheim sendiri tewas dalam
perang – sebuah pukulan mental yang tidak pernah teratasi oleh Durkheim. Selain sangat
terpukul emosinya, Durkheim juga terlalu lelah
bekerja, sehingga akhirnya ia terkena serangan
lumpuh dan meninggal pada 1917. Max Weber Maximilian Weber (lahir di Erfurt Jerman 21 April 1864 – meninggal di München Jerman 14 Juni1920 pada umur 56 tahun) adalah seorang
ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman
yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu
sosiologi dan administrasi negara modern. Karya
utamanya berhubungan dengan rasionalisasi
dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi.
Karyanya yang paling populer adalah esai yang
berjudul Etika Protestan dan Semangat
Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya
tentang sosiologi agama. Weber berpendapat
bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara
budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang
terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan,
Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah
lembaga yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang
ilmu politik Barat modern.

Senin, 21 Februari 2011

pengantar manjemen

Pengantar Manajemen - Presentation Transcript
1. Pengantar Manajemen ( Introduction to Management ) Bahan
Kuliah Program S1-PIN, FISIP Universitas Mulawarman Samarinda,
2010 Tri Widodo W Utomo
2. Gaya Manajemen Antar Negara
Rusia – Negara yg terbentuk dari sejarah Uni Soviet, yang kini
tinggal nama, rupanya masih mengusung pentingnya otoritas
dalam suatu manajemen. Hingga kini, hierarki dalam perusahaan
masih merupakan faktor penting, terutama dalam pengambilan
keputusan. Meskipun dipandang tidak relevan lagi dengan iklim
demokrasi saat ini, gaya manajemen ini relatif masih diperlukan,
terutama pada perusahaan atau organisasi yang memiliki sistem
yang baku dan ketat, seperti departemen atau organisasi
pemerintah.
. Spanyol – Meskipun gaya manajemen di negara ini hampir sama
dengan Rusia, namun sudah ada peningkatan menuju ke
manajemen demokratik . Pergeseran ini diakibatkan oleh
gelombang protes yg gencar dilakukan oleh para pekerja blue-
collar . Ada baiknya memang perusahaan yang memiliki pekerja
dengan tipe seperti ini menggunakan manajemen demokratik,
dengan memberikan akses lebih cepat ke top management , bisa
melalui perwakilan pekerja secara individual maupun serikat.
Gaya Manajemen Antar Negara
. Polandia – Sejarah Polandia sangat mirip dengan Indonesia.
Adanya kenaikan harga yg menyebabkan ketidakpuasan di
kalangan pekerja, yang berujung pada kerusuhan, menyebabkan
pemerintahan goyah. Hal ini melatarbelakangi timbulnya
perubahan yg signifikan pada gaya manajemen perusahaan di
negara ini, yg mulanya otoritatif menjadi manajemen partisipatif .
Manajemen ini lebih menekankan partisipasi pekerja untuk ikut
memberikan saran bagi kebijakan perusahaan terutama masalah
kesejahteraan.
Gaya Manajemen Antar Negara
. Amerika Serikat – Dikenal sebagai negara paling demokratis di
dunia, sebagian besar perusahaan memberikan jalan bagi
manajemen dan pekerja untuk ber- negosiasi sebelum dilakukan
perjanjian. Kebijakan untuk langsung berhubungan dengan top
management tersedia dan terbuka, namun terbatas. Kendati
demikian, dapat dikatakan bahwa Amerika sudah menerapkan
manajemen partisipatif .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Australia – Secara keseluruhan, ada kemiripan gaya manajemen
Australia dengan Amerika Serikat. Akan tetapi, gaya manajemen
yang lebih kuat muncul di negara ini ternyata adalah gaya
autoritarian , karena memang ada hak pekerja untuk berbicara,
namun proses arbitrasi tetap diwajibkan sebelum hal tersebut
dilakukan .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Yugoslavia – Berbeda dengan banyak negara lain, Yugoslavia
menerapkan self-management di perusahaan. Oleh karenanya,
seluruh kebijakan dikontrol dan ditetapkan oleh manajemen di
perusahaan yg bersangkutan. Positifnya, perusahaan bisa
memberikan kesejahteraan yang lebih bagi pekerja ataupun
memperluas usahanya tanpa campur tangan berlebihan dari
pemerintah.
Gaya Manajemen Antar Negara
. China – Pekerja China memiliki kepribadian yg unik. Seperti ditulis
Davidmann dalam Style of Management and Leadership: The
Chinese worker has apparently to live where he is told to live, has
to work where he is told to work, has to do what he is told to do.
One has to ask for permission to leave one's work and for
permission to travel. Inilah yg terjadi di China pada masa lalu, shg
manajemen lebih berlandaskan otoritas . Namun China-lah negara
yg paling dinamis dlm menerapkan sistem manajemen, dari
otoritas, self management, hingga saat ini, partisipatif .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Jepang – Pekerja Jepang memiliki kinerja team work yg baik,
karena mereka memiliki karakteristik konformitas tinggi. Seseorang
mengerjakan satu pekerjaan apabila yg lain mengerjakannya.
Karenanya, kerjasama antara perusahaan-pemerintah-pekerja
berjalan sangat baik. Profit hanyalah prioritas kedua. Kerjasama
tsb disebut " ringi ". Proses ringi ini memakan waktu &
sangat formal, namun keterlibatan pekerja junior dalam
pengambilan keputusan sangat dihargai. Keputusan tidak terletak
di tangan top management , namun manajemen di bawahnya
juga ikut berkembang (teian seido) .
Gaya Manajemen Antar Negara
. Jerman – Jerman adalah negara yg memiliki tingkat kompensasi
yg tinggi dan pemberian jaminan sosial yg relatif baik.
Pengambilan keputusan ada di tangan top management atau para
kepala perusahaan, namun, pekerja tidak merasa terlalu
dianaktirikan karena pengangkatan manajer atau kepala
perusahaan haruslah disetujui oleh dua pertiga shareholder dan
sepertiga sisanya ditentukan oleh pekerja.
Gaya Manajemen Antar Negara
11. Pengertian Manajemen – 1
Ilmu dan seni yg mengatur proses pemanfaatan SDM & sumber
daya lainnya secara efektif & efisien untuk mencapai suatu tujuan
(Malayu Hasibuan).
Kemampuan & keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain
(Sondang P. Siagian).
Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait
dengan pencapaian tujuan (Ernie & Kurniawan).
Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet, 1997)
Fungsi dari pimpinan eksekutif, dimanapun posisinya (Ralph
Davis).
12. Pengertian Manajemen – 2
Sebuah proses yg dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh).
Proses khas yg terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan & pengendalian yg dilakukan untuk mencapai
sasaran yg telah ditentukan melalui pemanfaatan SDM & sumber
daya lainnya (George R. Terry).
Usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain yg
meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,
penggerakan & pengendalian (Harold Koontz & Cyril O ’Donel).
13. Pengertian Manajemen – 3
Management is a distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, controlling, utilizing in each both science and
art and follow in order to accomplish predetermined objectives .
Management will be defined as the application of planning,
organizing, staffing, directing, and controlling functions in the
most efficient manner possible to accomplish objectives .
14. Manajemen
Sebagai Ilmu : bidang ilmu pengetahuan (science) yg berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa & bagaimana
manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan & membuat
sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther
Gullick).
Sebagai Seni : seni untuk mencapai hasil yg maksimal dengan
usaha yg minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
15. Pengertian Efektif & Efisien
Efektif : mengerjakan pekerjaan yg benar atau tepat ( doing the
right things )  High goal attainment .
Efisien : mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat ( doing
the things right )  Low resource waste .
16. 12 Prinsip Efisiensi Emerson
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas;
Kegiatan yg dilakukan harus masuk akal dan realistis;
Adanya staff yg memiliki kualifikasi yg tepat;
Adanya kedisiplinan;
Diberlakukannya pemberian kompensasi yg adil;
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi;
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja;
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi
kualitas kerja maupun waktu pengerjaan;
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi;
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan;
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar;
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
17. MGT Functions n Resources
Planning
Organizing
Actuating
Budgeting
Staffing
Directing/Leading
Monitoring/Evaluating
Checking/Controlling
ETC.
FUNCTIONS
Man
Money
Machine
Material
Method
Market
Information
ETC.
RESOURCES
18. Management Functions Ernest Dale Richard W Griffin Nickels,
McHugh & Mc Hugh Koontz & O ’ Donnelly James AF Stoner
George Terry Luther Gullick PLANNING ORGANIZING STAFFING
CONTROLLING DIRECTING COORDINATING REPORTING Actuat
ing STAFFING DIRECTING Leading Directing Leading STAFFING
DIRECTING INNOVATING REPRESENTING
19. 14 Prinsip Manajemen Fayol – 1
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan
efisiensi pelaksanaan kerja
Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan
dan tujuan organisasi.
Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang
memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer
dengan penggunaan satu rencana.
Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus dibawah kepentingan
organisasi.
Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus
adil baik bagi karyawan maupun pemilik.
Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi
dengan desentralisasi.
20. 14 Prinsip Manajemen Fayol – 2
Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan
perintah yang jelas.
Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya
manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat.
Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dikerjakan.
Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk
merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun
memungkinkan terjadi kesalahan.
Esprit de Corps (semangat korps) – pada dasarnya kesatuan
adalah sebuah kekuatan. Organisasi perlu memiliki kebanggaan,
kesetiaan & rasa memiliki dari para anggota yg tercermin pada
semangat korps/kebersamaan.
21. Kegiatan dalam Fungsi Manajemen Planning Penentuan
Tujuan dan Bagaimana Cara Pencapaian yg terbaik Organizing
Penentuan Bagaimana Penyusunan Organisasi & Aktifitas
dilakukan Controlling Monitoring & Perbaikan Aktifitas yg sedang
berjalan agar Tujuan dapat tercapai Leading Proses Memotivasi
Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan
22. Fungsi Operasional Manajemen
Manajemen Personalia
Manajemen Pemasaran
Manajemen Operasi/Produksi
Manajemen Keuangan & Aset
Manajemen Informasi
Manajemen Kebijakan
Manajemen Pelayanan
Manajemen Kemitraan
Manajemen Kinerja, etc.
23. Pengolahan Sumber Daya dlm Manajemen Planning &
decision making
Sumber Daya Org:
Fisik/Alam
Informasi
Manusia
Modal
Controlling Leading Organizing
Fungsi Manajemen
Tujuan Org:
Efektif &
Efisien
24. Perspektif Sistem dlm Manajemen
Sistem terbuka adalah sistem yg melakukan interaksi dengan
lingkungan; sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan
lingkungan.
Sub-sistem merupakan elemen dalam sistem organisasi /
manajemen yg satu sama lainnya saling berkaitan.
Sinergi adalah konsep yg menjelaskan bahwa pekerjaan yg
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil lebih
baik daripada jika dikerjakan oleh seorang saja.
Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas & kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca & beradaptasi dengan lingkungan.
INPUT dari Lingkungan: Bahan baku, SDM, informasi, uang
PROSES Transformasi: Sistem operasi, sistem administrasi,
teknologi, sistem kontrol OUTPUT bagi Lingkungan: Barang/Jasa,
Untung/Rugi, perilaku pekerja, output informasi Umpan Balik
25. Perspektif Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik:
Spesialisasi pekerjaan,
Studi mengenai masa dan beban kerja,
Metode ilmiah dalam manajemen,
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen,
Prosedur dan birokrasi (O & M).
Keterbatasan Manajemen Klasik:
Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti
motif, tujuan, perilaku, dsb.
Pendukung:
Henry Fayol,
James D Mooney.
. Hugo Munstberg  Pentingnya pemahaman psikologis khususnya
motivasi para pekerja.
Howthorne (Elton Mayo)
Teori Perhatian ( Attention Theory )  Pekerja akan lebih produktif
jika merasa diperhatikan
Teori Penerimaan Sosial ( Social Acceptance Theory )  Pekerja
akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan
sosial.
Teori Relasi Manusia
Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow.
Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor.
Teori Perilaku Kontemporer
Perhatian pada perilaku pekerja yg disebabkan oleh faktor
psikologis, sosiologis, antropologis, dsb.
Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi.
Perspektif Manajemen Perilaku
. Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis
dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank
(kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dsb.
Kelompok Manajemen Operasi
Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains.
Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan
efisiensi.
Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory, dll.
Perspektif Manajemen Kuantitatif
28. Manajemen Kontemporer
Perspektif Sistem
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi.
Perspektif Kontingensi
There is no such things as one best and general way on
management.
29. Perencanaan
Proses yg menyangkut upaya yg dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yg akan datang dan penentuan strategi /
taktik yg tepat untuk mewujudkan target & tujuan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Menetapkan tujuan dan target bisnis,
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut,
Menentukan sumber-sumber daya yg diperlukan,
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis.
30. Pengorganisasian
Proses yg menyangkut bagaimana strategi / taktik yg telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yg tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yg kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua
pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif & efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan & menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yg diperlukan,
Menetapkan struktur organisasi yg menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab,
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia/tenaga kerja,
Kegiatan penempatan SDM pada posisi yg tepat.
31. Pengarahan & Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan produktifitas yg
tinggi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan,
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan,
Menjelaskan kebijakan yg ditetapkan.
32. Pengawasan / Pengendalian
Proses yg dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yg telah direncanakan, diorganisasikan & diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan organisasi.
Kegiatan yg dilakukan:
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan / target bisnis
sesuai dengan indikator yg ditetapkan,
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yg
mungkin ditemukan,
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yg
terkait dengan pencapaian tujuan / target organisasi.
33. MANAJER – Siapa & Apa Perannya?
Interpersonal Roles  melibatkan hubungan dengan pihak lain, baik
tugas yg bersifat seremonial atau simbolis.
Figurehead: Symbolic head; obliged to perform a number of
routine duties of a legal or social nature.
Leader: Responsible for the motivation of subordinates;
responsible for staffing training, and associated duties.
Liaison: Maintain self-developed network of outside contacts and
informers who provide favors and information.
Manajer = seorang yg bekerja dengan memanfaatkan bantuan
orang lain dengan cara mengkoordinasikan kegiatan & pekerjaan
mereka guna mencapai sasaran dan tujuan dari organisasi/
perusahan.
34. MANAJER – Apa Perannya? (2)
Informational Roles  menerima, mengumpulkan, dan
menyebarkan informasi kepada seluruh anggota organisasi.
Monitor: Seeks and receives wide variety of internal and external
information to develop thorough understanding of organizations
and environment.
Disseminator: Transmits information received from outsiders or
subordinates to members of the organization.
Spokesperson: Transmits information to outsiders on
organization's plans, policies, results, etc.
35. MANAJER – Apa Perannya? (3)
Decisional Roles  membuat pilihan dalam pengambilan keputusan
terhadap suatu permasalahan.
Enterpreneur: Searches opportunities and initiates improvement
projects.
Disturbance-handler: Responsible for corrective action when
organization faces important, unexpected disturbances.
Resource-Allocator: Responsible for the allocations of
organizational resources of all kinds.
Negotiator: Responsible for presenting the organization at major
negotiations.
36. MANAJER – Keahliannya?
Technical Skill = pengetahuan dan kemahiran dibidang spesialisasi
tertentu.
Human Skill = kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain
secara individual atau dalam kelompok.
Conceptual Skill = kemampuan berfikir dan konseptualisasi tentang
situasi yg abstrak dan rumit.
37. MANAJER – Tingkatannya? Abstrak / Generalis Konkrit /
Spesialis MS (Managerial Skills) Top / Higher Manager MS MS TS TS
(Technical Skills) TS Middle Manager Lower Manager Human Rel.
Skill Technical Skill Conceptual Skill Top / Higher Manager Middle
Manager Lower Manager

materi pengantar manajemen

Pengantar Manajemen - Ringkasan/
Rangkuman/Resume Mata Kuliah Ekonomi
Manajemen
Thu, 08/01/2009 - 12:27am — cahyoprabowo
(Bagian I)
Mengelola Dalam Lingkungan Kerja Baru
Manajemen
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui
planning, organizing, leading (actuating), dan controlling sumber
daya organisasi.
Fungsi Manajemen :
1. Perencanaan
• Menentukan tujuan-tujuan, menentukan tugas, menentukan
sumber daya
2. Pengorganisasian
• Menentukan dan mengelompokkan tugas-tugas, alokasi sumber
daya, penentuan otoritas
3. Kepemimpinan
• Pengaruh → Motivasi
4. Pengendalian
• Mengawasi aktivitas, koreksi, mengawasi target dan tujuan
Proses Manajemen
• Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method, information
• Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaian
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab untuk
pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi
bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan melaksanakan koreksi
• Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas
Kinerja
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan tujuannya
dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Organisasi
Kesatuan sosial yang dirahkan dengan tujuan dan dibentuk
dengan penuh pertimbangan. Entitas sosial merupakan dua orang
atau lebih, diarahkan dengan tujuan (dirancacng untuk mencapai
output tertentu).
Efektivitas → melakukan pekerjaan dengan benar
Sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan
Efisiensi → melakukan pekerjaan dengan benar atau sesuai standar
Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
Jenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada puncak hirarki dan
bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Contoh : Dirut,
Presiden Direktur, CEO.
b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat menengah organisasi dan
bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama,.
Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Project Manager
Manajer yang bertanggung jawab untuk pekerjaan sementara
yang melibatkan partisipasi orang yang datang dari berbagai
fungsi yang dan tingkatan organisasi
c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung bertanggung jawab atas
produksi barang dan jasa. Contoh : Supervisor
2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup tugas)
a. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen
yang menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang
bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang
menjalankan tugas fungsional tunggal serta memiliki karyawan
dengan pelatihan dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur
Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Keahlian atau Keterampilan Manajer
1. Conceptual Skill
Kemampuan kognitif (pengalaman, integensia) untuk melihat
organisasi secara keseluruhan dan keetrkaitan diantara bagian-
bagiannya. Berarti kemapuan untuk berfikir strategis (mengambil
pandangan yang luas dan bersifat jangka panjang).
2. Human Skill
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang
lain
3. Technical Skill
Pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu,
mencakup penguasaan metode, teknik dan peralatan yang
digunakan.
Peran Manajer
Peran : sekumpulan harapan atas perilaku manajer
Tiga Kategori Peran Manajer
1. Peran Informasi Manajer
Menjelaskan kegiatan untuk mempertahankan dan
mengembangkan jaringan informasi
Kategori Peran Aktivitas
Informasi
a. Pengawasan
- Mencari dan menerima informasi
- Melihat singkat laporan
b. Penyebar luas
- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi
c. Juru bicara
- Menyampaikan informasi kepada pihak luar
2. Peran Antar Pribadi
Kategori Peran Aktivitas
Antar Pribadi
a. Sebagai figur
- Kegiatan ceremonial
b. Pemimpin
- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada bawahan.
Seperti : melatih,, membimbing dan berkomunikasi
c. Sebagai penghubung
- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau di luar organisasi
3. Peran Pengambilan Keputusan : menentukan pilihan dan
mengambil tindakan
Kategori Peran Aktivitas
Pengambilan Keputusan
a. Wirausahawan
- Mewakili proyek perbaikan
- Mengidentifikasi ide
b. Penyelesai masalah
- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis
- Menyelesaikan konflik antar bawahan
- Beradaptasi dengan lingkungan
c. Pembagi sumber daya
- Memutuskan siapa yang memperoleh sumber daya
- Menentukan jadwal dan anggaran
- Menetapkan prioritas
d. Negosiator
- Mewakili departemen selama negosiasi, koontrak kerja,
penjualan, pembelian dan anggaran.
Manajer dan Lingkungan Kerja Baru
Karakteristik lingkungan kerja baru :
Terpusat pada informasi dan ide daripada mesin dan aktivitas fisik.
Transisi Menuju Lingkungan Kerja Baru
1. Karakteristik Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Sumber daya Aktivitas fisik Informasi
b. Pekerjaan Terstruktur Fleksibel
Terlokalisasi Maya
c. Pekerja Saling ketergantungan Diberdayakan
2. Kekuatan Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Teknologi Mekanis Digital, e-business
b. Pasar Domestik Global
c. Tenaga kerja Homogen Heterogen
d. Nilai yang dianut Stabilitas, efisiensi Perubahan, kecepatan
e. Peristiwa Tenang, dapat diprediksi Berubah-ubah
3. Kompetensi MGT Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Kepemimpinan Otoriter Tersebar
b. Fokus Laba Pelanggan, karyawan
c. Melakukan pekerjaan Individual Kerjasama (tim)
d. Hubungan Konflik, kompleks Kolaborasi
e. Design kerja Kinerja efisien Eksperimen
Lingkungan dan Budaya Organisasi
Lingkungan organisasi : Seluruh elemen atau unsur di luar batas
organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi organisasi.
Lingkungan Organisasi :
1. Lingkungan eksternal, mempunyai dua lapisan
a. Lingkungan tugas :
- Pelanggan : Orang atau organisasi di dalam lingkungan yang
membeli barang atau jasa dari organisasi.
- Pesaing : Orang lain dalam industri atau jenis usaha yang sama
yang menyediakan barang atau jasa yang sama.
- Pemasok : Orang atau organisasi yang menyediakan bahan baku
kepada pihak lain yang menggunakannya untuk menghasilkan
suatu produk.
- Pasar Tenaga Kerja : Orang-orang dalam lingkungan dapat
diterima bekerja untuk organisasi.
b. Lingkungan Umum :
- Internasional : Bagian dari lingkungan eksternal, merupakan
peristiwa yang bersal dari negara lain dan peluang bagi
perusahaan domestik.
- Teknologi : Kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri
tertentu, serta masyarakat secara luas.
- Sosial Budaya : Karakteristik demografi, norma, kebiasaan dan
nilai-nilai masyarakat dimana organisasi beroperasi didalamnya.
- Ekonomi : ”kesehatan” ekonomi secara umum dari suatu negara
atau wilayah tempat sebuah organisasi beroperasi.
- Politik dan Hukum
2. Lingkungan internal
- Karyawan
- Manajemen
- Budaya
Hubungan Organisasi dan Lingkungan
Ketidakpastian → Respons → Rancangan
↓ ↓
Aliansi Adaptasi Strategi
1. Peranan lintas batas
2. Kemitraan antar organisasi
3. Joint venture
Lingkungan eksternal merupakan tempat bekerjanya manajer,
yang mencakup :
1. Budaya perusahaan
2. Teknologi produksi
3. Struktur organisasi
4. Fasilitas fisik
Budaya : nilai kunci, keyakinan, pemahaman dan norma
Nilai – nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya organisasi
dimanifestasikan oleh :
Simbol, cerita, pahlawan, slogan, upacara
Jenis – jenis budaya :
1. Budaya Kemampuan Beradaptasi
Budaya yang muncul dalam sebuah lingkungan yang menuntut
respon yang cepat dan pengambilan keputusan tinggi. Manajer
mendorong nilai – nilai yang mendukung kemampuan
perusahaan untuk mendeteksi, menginterpretasi dan
mengartikulasi dengan cepat sinyal – sinyal dari lingkungan
sehingga menjadi respon dan perilaku yang baru. Manajer
mendorong dan menghargai kreativitas, eksperimen dan
pengambilan keputusan resiko. Contoh : perusahaan elektronik,
perusahaan kosmetik
2. Budaya Pencapaian
Oraganisasi yang berbudaya pencapaian sangat memperhatikan
pelayanan kepada pelanggan tertentu dalam lingkungan eksternal.
Budaya pencapaian berorientasi pada hasil yang menghargai daya
saing agresivitas, inisiatif pribadi dan kesediaan untuk bekerja lama
dan keras dalam mencapai hasil. Contoh : perusahaan software
3. Budaya Clan
Mempunyai fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi
karyawan untuk memenuhi perubahan kebutuhan dari
lingkungan. Manajer menekankan nilai – nilai seperti kerjasama,
mempertimbangkan baik karyawan maupun keluarga dan
menghindari perbedaan status.
4. Budaya Birokratis
Memliki fokus internal dan orientasi, konsisten terhadap lingkungan
yang stabil. Budaya ini mengikuti aturan dan menggunakan uang
secara bijak sangat dihargai, serta budaya yang mendukung dan
menghargai cara bekerja sesuai dengan metode rasional dan
teratur.
Kebutuhan Lingkungan
Fleksibilitas Stabilitas
Eksternal Budaya kemampuan beradaptasi Budaya pencapaian
Internal Budaya clan Budaya birokrasi
Fokus Strategi
Budaya perusahaan sebagai mekanisme terpenting untuk menarik
perhatian, memotivasi dan menarik karyawan yang berbakat.
Yang dianggap sebagai alat prediksi terhadapp keberhasilan
organisasi secara keseluruhan. Manajer menempatkan penekanan
yang besar dalam seleksi dan sosialisasi sehingga cocok dengan
nilai – nilai budaya organisasi, selain itu para pemimpin
memperkuat atau merubah budaya perusahaan dengan cara :
1. Mengkomunikasikan visi
2. Menekankan visi melalui kegiatan sehari hari, prosedur kerja dan
sistem penghargaan.
Perencanaan
Tujuan (goals, objectives) → Rencana (plan/blueprint) →
Perencanaan (planning)
Kriteria tujuan yang efektif :
1. Spesifik dan terujur
2. Menyentuh area penting
3. Menantang dan realistis
4. Jangka waktu jelas
5. Dikaitkan dengan kompetensi
Jenis – jenis Perencanaan
1. MBO “Manajer dan Karyawan)
“teori X vs teori Y”
Empat kategori MBO :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan rencana pelaksanaan
c. Menjalankan rencana yang ingin dipakai
d. Penghargaan atas kinerja
Manfaat MBO :
a. Karyawan termotivasi
b. Tujuan departemen dan individu disesuaikan dengan tujuan
perusahaan
Kelemahan :
a. Apabila hubungan manajer dan karyawan buruk akan
mengurangi efektivitas MBO
b. Administrasi yang terlalu banyak
2. Rencana Sekali Pakai
Rencana yang dipakai untuk sekali tujuan dan tidak diulangi dimasa
depan
Program → proyek → anggaran
Rencana untuk beragam kegunaan
Rencana yang sedang dijalankan digunakan untuk memberi
bimbingan bagi tugas – tugas yang dilakukan berulang kali dalam
organisasi
Kebijakan → prosedur → peraturan
3. Perencanaan Berkesinambungan
Yaitu rencana yang menunjukkn tanggapan perusahaan terhadap
situasi tertentu, seperti : keadaan darurat atau kondisi yang tidak
diharapkan
Penggunaan Strategi dan Implementasi Strategi
Manajemen Strategi
Kumpulan keputusan dan tindakan yang digunakan dalam
penyusunan strategi dan implementasi strategi yang akan
menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara
organisasi dan lingkungannya.
Strategi
Rencana tindakan yang menggambarkan alokasi sumber daya dan
kegiatan lainnya untuk menghadapi dan membantu organisasi
dalam meraih tujuannya.
Tiga Tingkatan Strategi :
1. Corporate Level Strategy
Tingkatan strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bisnis
apa yang akan dijalankan?”. Berkaitan dengan perusahaan secara
keseluruhan dan kombinasi antara unit bisnis dan rangkaian
produk yang membentuk kesatuan organisasi.
2. Business Level Strategy
Strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bagaimana kita
bersaing?”. berkaitan dengan tiap unit bisnis atau rangkaian produk
dalam organisasi.
3. Functional Level Strategy
Menjawab pertanyaan ”bagaimana kita mendukung strategi di
tingkat bisnis?”. berkaitan dengan seluruh departemen.
Penyusunan Strategi
S = Strenght
Karakteristik internal positif yang dapat digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan kinerja strategi.
W = Weakness
Karakteristik internal yang manghambat kinerja organisasi.
O = Opportunity
Karakteristik lingkungan eksternal yang memliki potensi untuk
membantu organisasi mencapai tujuan.
T = Threat
Karakteristik dari lingkungan eksternal yang menhambat organisasi
untuk mencapai tujuan.
Strategi Portofolio
Jenis strategi di tingkat perusahaan yang berkaitan dengan
kombinasi unit bisnis dan rangkaian produk yang cocok satu
sama lain secara logis untuk menghasilkan sinergi dan keuntungan
kompetitif bagi perusahaan.
BCG (Boston Consulting Group)
Suatu matriks yang mengevaluasi unit bisnis strategi dikaitkan
dengan dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar.
Tingkat pertumbuhan usaha Market Share
Star ?
Cash flow Dog
1. Cash Flow
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Promosi tidak perlu
2. Star
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Tingkat pertumbuhan usaha lambat
3. Question Mark
- Market share rendah
- Tingkat pertumbuhan usaha tinggi
- Arus kas negatif
4. Dog
- Marke share rendah
- Tingkat pertumbuhan pasar rendah
- Manajer pasif
Sinergi
Kondisi yang timbul ketika bagian dari organisasi melakukan
interaksi untuk memproduksi efek bersama yang lebih besar
daripada keseluruhan bagian jika bertindak sendiri-sendiri.
Lima Kekuatan Persaingan (Porter)
1. Masuknya ”pemain baru”
2. Bargaining power from customer
3. Bargaining power from supplier
4. Ancaman produk substitusi
5. Persaingan diantara pesaing
Tiga kekuatan strategi (Porter)
1. Cost leadership : biaya produksi rendah, sehingga harga jual
kompetitif
2. Diferensiasi : produk berbeda dari pesaing
3. Fokus : fokus pada maket tertentu
Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan
Mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk
menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari
suatu kesempatan.
Waktu dan Hubungan Manusia dalam Pembuatan Keputusan
• Waktu
Pembuatanan keputusan dipengaruhi oleh prestasi masa lampau,
keadaan masa kini dan harapan masa depan.
• Hubungan manusia
Pembuatan keputusan manajer juga dipengaruhi oleh keputusan
orang lain yang mungkin dapat bertentangan atau berinteraksi
dengan kepuusan mereka.
Masalah dan Peluang
1. Masalah : situasi yang terjadi jika keadaan aktual tidak sesuai
dengan keadaan yang diinginkan.
Proses identifikasi masalah :
a. Deviasi dari pengalaman masa lampau
b. Deviasi dari rencana yang ditetapkan berarti proyeksi manajer
tidak terpenuhi
c. Komplain dari orang lain (karyawan, konsumen, dsb)
d. Prestasi pesaing
2. Peluang : situasi yang terjadi ketika keadaan menawarkan peluan
pada organisasi untuk melampaui sasaran yang telah
direncanakan
Keputusan untuk Memutuskan
• Nilai ambang
Manajer meliha masalah tergantung pada nilai ambang untuk
pengakuan adanya masalah, dipengaruhi oleh :
- Pemahaman atas sasaran, rencana dan standar prestasi yang
dapat diterima
- Nilai-nilai
- Latar belakang dan keahlian manajer
• Mementukan prioritas
Tidak semua masalah dapat diselesaikan oleh manajer, oleh karena
itu diperlukan prioritas.
Sifat Keputusan Manajerial
1. Keputusan Terprogram
• Penyelesaian masalah rutin yang dapat ditangani dengan
kebijakan, prosedu dan peraturan tertulis atau tidak tertulis.
• Untuk menangani masalah yang terjadi berulang dan komponen
elemennya dapat ditentukan, diramalkan dan dianalisis.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Penyelesaian spesifik yang diciptakan lewat proses tidak terstrukur
unuk menangani masalah non rutin
Kondisi Pembuatan Keputusan
1. Kepastian
Kondisi PK saat seorang manajer mempunyai informasi yang
akurat, dapat diukur dan dapat diandalkan tentang hasi dari
berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
2. Resiko
Kondisi PK dimana manajer mengetahui probabilitas suatu
alternatif tertentu akan mengarah pada sasaran atau hasil yang
diinginkan.
3. Ketidakpastian
Kondisi PK ketika manajer menghadapi kondisi eksternal yang
tidak dapat diramalkan atau kekurangan informasi untuk
menetapkan probabilitas hasil.
Model Rasional Pembuatan Keputusan
Tahap 1 : Pengamatan situasi
• Definisi masalah
• Diagnosis penyebab
• Tentukan tujuan
Tahap 2 : Pengembangan alternatif
• Tentukan alternatif secara kreatif
• Jangan lakukan evaluasi terlebih dahulu
Tahap 3 : Evaluasi alternatif dan pilih alternatif yang terbaik
• Evaluasi alternatif
• Pilih alternatif terbaik
Tahap 4 : Implementasi keputusan dan monitor hasil
• Susun rencana implementasi
• Lakukan implementasi
• Monitor implementasi serta but penyesuaian yang diperlukan
Model Rasional dalam Perspektif
1. Rasionalitas terbatas dan memadai (Helbert Simon)
Rasionalitas Terbatas : Merupakan konsep bahwa manajer
mengambil keputusan paling logis dengan kendala berupa
keterbatasan informasi dan kemampuan.
Memadai : Teknik PK dimana manajer menerima keputusan
memuaskan yang mereka temukan pertama.
2. Heuristic (Tversky dan Kehneman)
Teknik PK yang dilakukan sesuai lini empiris dan dengan pedoman
umum.
PK adaptif
• Game theory : Penelitian mengenal manusia yang membua
berbagai pilihan independen.
• Chaos theory : Studi mengenai pola dinamik dalam sistem sosial
yang besar.
* Ringkasan / rangkuman pelajaran pengantar manajemen disertai
banyak arti definisi / pengertian istilah pengantar manajemen
dasar.

Jumat, 18 Februari 2011

kenapa denganku

inilah aku yang selalu berbohong dengan cinta,yang sok tak pernah jatuh cinta,yang bisa menguasai cinta,dan banyak yang lainya.

lelah rasanya dengan diriku sendiri,apa ini karma atas perbuatanku yg membohongi diriku sendiri untuk cinta,,,,dah sampailah pada lelah untuk berbohong,dan akhirnya aku suli tuk mendapatkan cinta,sudah berbagai cara q lakukan tapi tidak berhasil sudah menyerah rasanya tuk mendapatkan cinta,ya ALLAH maafkanlah hamba-mu ini,tolong cabut semua kesusahan/kesulitan untuk cinta,aku ingin seperti yang lain bahagia dengan cinta,dan aku akan berusaha tuk menjaga cinta kan kucintai ia dengan sederhana bukan karena nafsu tapi karena cinta,,,
izinkan lah hambamu yang hina ini untuk menemukan cinta di akhir bulan ini,jika tidak mungkin q kan menyerah tuk dapatkan cinta.
Aku mohon ya ALLAH,kabulkanlah do'a hambamu ini.amin

Jumat, 28 Januari 2011

mata kuliah pengantar bisnis

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul
Makalah................................................................
............ i Kata
Pengantar............................................................
............................ ii Daftar
Isi..........................................................................
........................ iv
BAB I
BISNIS DAN
LINGKUNGANNYA..........................1
BAB II
BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN
BADAN
USAHA..................................................................
..........4
BAB III
PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
DAN
PERUSAHAAN.......................................................
......14
BAB IV
PASAR DAN MANAJEMEN PEMASARAN.........21
BAB V
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN SDM......33
Daftar
Pustaka................................................................
....................... 38
Daftar Riwayat
Hidup...................................................................
....... 39
5
BAB I
BISNIS DAN LINGKUNGANNYA
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial
yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Istilahʺekonomiʺ sendiri berasal dari
kataYunaniοἶκος(oikos) yang berarti
ʺkeluarga, rumah tanggaʺ danν όμος
(nomos), atauʺperaturan, aturan,
hukum,ʺ
dan secara garis besar diartikan
sebagaiʺaturan rumah tanggaʺ
atauʺmanajemen
rumah tangga.ʺ Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau
ekonom
adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba.Se cara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris
business, dari kata dasar busy yang berarti
ʺsibukʺ dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan.
Pengusaha atau pebisnis adalah sebutan
bagi orang‐orang yang terlibat dalam
usaha‐usaha yang bertujuan menghasilkan
laba, umumnya dalam pengelolaan
sebuah perusahaan.
Perusahaan adalah tempat terjadinya
kegiatan produksi dan berkumpulnya
semua faktor produksi.
faktor produksi adalah sumber daya yang
digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Pada awalnya,
faktor produksi dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Faktor Pendorong Perkembangan
Perusahaan
6
i.secara pontensial terdapat permintaan
terhadap barang yang akan di
produksi / mewujudkan baran gyang akan
diminta masyarakat
ii.terdapat keinginan untuk memperoleh
pendapatan dan keuntungan dari
usaha tersebut.
Mengapa segolongan masyarakat
mendirikanPerusahaan? Pendirian
perusahaan untuk memperoleh
pendapatan dan keuntungan dengan
menghindari resiko.
Resiko merupakan suatu keadaan yang
menekankan tentang kemungkinan
bahwa di masa depan akan terjadi
peristiwa yang berbeda dengan yang
diramalkan.
Sistem ekonomiadalah cara pengaturan
kegiatan ekonomi dalam suatu negara.
Berdasarkan kepada sistem ekonomi yang
pernah digunakan di berbagai
negara, sistem ekonomi di golongkan
dalam 3 bentuk:
(i)
Sistem Pasar Bebas
Ciri‐ciri utama Perekonomain Pasar Bebas
1.Kegiatan ekonomi ditentukan oleh
keinginan pasar. Pengusaha
dapat merencanakan tentang kegiatan
ekonomi yang ingin dilakukankannya. Akan
tetapi pada akhirnya pasarlah yang
menetukan kelangsungan kegiatan setiap
usaha.
2.Kebebasan dalam memiliki harta.
Implikasi dari kebebasan untuk
menjalankan usaha, setiap individu bebas
untuk mengumpulkan
harta yang diperoleh dari bekerja dan
menjalankan usaha.
3. Menggalakkan perkembangan teknologi
dan pertumbuhan
ekonomi. Dalam usaha mereka untuk
mendapatkan keuntungan
7
berbagai perusahan harus berusaha untuk
menciptakan barang baru,
mengurangi biaya produksi dan
memperluas pasar.
4. Fluktuasi kegiatan ekonomi semakin
besar.
Dalam sistem perekonomian pasar bebas
kegiatan ekonomi cendrung mengalami
naik turun yang semakin besar, yaitu
tingkat ketisakstabilannya semain tinggi.
(ii)
Sistem Perancanaan Pusat
Pemeikiran Komunisme telah menimbulkan
Revolusi di Rusia tahun 1917 dan
pemerintah yang dipimpin oleh raja di
ganti oleh Sistem Komunisme di mana
Partai Komunis mengendalikan kehidupan
politik dan ekonomi. Kemerdekaan dan
kebebasan berpolitik dibatasi dan
perusahaan‐perusahaan diambil alih oleh
pemerintah. Pemilikan perusahaan oleh
pihak swasta dihapuskan, dan semenjak itu
semua perusahaan dimiliki oleh
pemerintah. Selanjutnya kegiatan
perusahaan‐ perusahaan tersebut tidak
ditentukan oleh kehendak pasar, tetapi di
atur oleh pemerintah dengan mendirikan
suatu badan yang dinamakan
Badan Perencanaan Pusat.
Dari ciri‐ciri utama sistem perencanaan
pusat ini dapat disimpulkan bahwa
keinginan masyarakat bukan lagi
merupakan penentu penting dari segi
kegiatan usaha setiap unit produksi. Badan
Perencanaan Pusat lah yang menentukan
jenis produksi yang harus mereka ciptakan
dan jumlah produksi yang merekalakukan.
(iii) Perekonomian Campuran
Perekonomian Campuran adalah sistem
ekonomi di mana secara bersama badan
usah swasta dan badan usaha milik
pemerintah melakukan kegiatan
menghasilkan barang dan jasa.
8
BAB II
BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN
BADAN USAHA
Bentuk Badan Usaha yang Utama
1. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan
yang dijalankan dan dimodali oleh satu
orang sebagai pemilik dan penanggung
jawab. Utang perusahaan berarti utang
pemiliknya. Dengan demikian seluruh harta
kekayaan si pemilik jadi jaminan
perusahaan. Badan Usaha seperti ini tidak
perlu berbadan hukum, walaupun jika
ingin, boleh dilakukan.
Keuntungan Perusahaan Perorangan:
(i)
Keuntungan menjadi milik sendiri
(ii)
Mudah mendirikannya
(iii)
Tidak perlu berbadan hukum
(iv)
Rahasia perusahaan terjamin
(v)
Biaya organisasi rendah, karena organisasi
tergolong sederhana
(vi)
Aktivitasnya relatif simpel
(vii) Manajemennya fleksibel
Sedangkan kekurangannya:
(i)
Modal tidak terlalu besar
(ii)
Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset
perusahaan
(iii)
Perusahaan sulit berkembang karena
kurangnya ide‐ide
(iv)
Pengelolaan tergantung kemampuan si
pemilik
(v)
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
(vi)
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
9
2.Perkongsian / Persekutuan (Partnership)
Perusahaan persekutuan (partnership)
adalah perusahaan yang memiliki 2
pemodal atau lebih.
Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan,
yaitu:
(1) Perseroan (Maatschap),
(2) Firma, dan
(3) CV‐ Comanditer Veenonscaft. Tidak
seperti dua bentuk lainnya, dalam
CV dikenal adanya sekutu aktif dan sekutu
pasif (silent partner).Sekutuaktif
adalah sekutu yang memberikan modal
(uang) dan tenaganya untuk kelangsungan
perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya
menyetorkan modalnya saja dan tidak ikut
campur dalam urusan operasional.
Pembagian keuntungan dari sekutu
pasif dan aktif berbeda sesuai kesepakatan.
Pada perusahaan berbentuk firma, para
sekutu harus menyerahkan kekayaannya
sesuai yang tertera di akta pendirian. Maka
konsekuensi yang dialami tidak berbeda
dari perusahaan perorangan. Apabila firma
didirikan secara resmi, maka harus
didaftarkan ke Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI).
Sedangkan dalam perusahaan berbentuk
CV/persekutuan komanditer, pendirian
perusahaan harus menggunakan akta dan
harus didaftarkan. Lebih kurang, ciri‐ciri CV
dan firma hapir sama, CV juga tidak
memiliki kekayaan sendiri/bukan
merupakan badan hukum.
10
Kelebihan Perusahaan Persekutuan:
(i)Permodalannya lebih besar dari
perusahaan perorangan
(ii) Kelangsungan hidup perusahaan lebih
lama
(iii) Pengelolaan lebih mudah dan
profesional karena banyak
pengelolanya
(iv)Ide‐ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangannya
(i)
Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
(ii)
Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
(iii)
Adanya pemilik modal yang tidak
bertanggung jawab
3.Perseroaan Terbatas (Corporation)
Perusahaan Terbatas adalah suatu unit
kegiatan usaha yang didirikan sebagai
suatu institusi berbadan hukum‐ yang
pendiriannya dilakukan melalui akte
notaris, di mana suatu dokumen
dikemukakkan yang pada sasarnya
menerangkan mengenai tujuan
pendiriannya, saham yang dikelurkan,
usaha yang dijalankan, dan nama‐nama
pimpinan yang akan menjalankan
perusahaan yang didirikan.
Penggolongan perusahaan terbatas dapat
dibedakan kepada dua golongan
(i)
Perusahaan Publik atau Public corporation
yaitu perushaan yang
sahamnya dijual ke masyarakat melalui
pasar saham.
(ii)
Perusahaan Privat atau Private corporation
yaitu perusahaan yang
sahamnya dijual secara privat, yaitu tidak
melalui perantara di
pasaran.
11
Kelabihan Perseroan Terbatas
(i)
Tanggung jawab terbatas
(ii)
Saham perusahaan mudah ditunaikan
(iii)
Lebih mudah memperoleh modal
(iv)
Pengelolaannya lebih profesional
Keburukan Perusahaan Terbatas
(i)
Pendiriaannya lebih kompleks
(ii)
Dua kali membayar pajak (Pajak
keuntungan, dan pajak deviden
yang dibagikan)
(iii)
Peraturan yang harus dipatuhi lebih banyak
(iv)
Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan
(v)
Dapat mengurangi motivasi pekerja.
Di samping itu dalam setiap perekonomian
akan di dapati pula
1. Perusahaan Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang
tujuan utamanya bukanlah mencari untung
tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya melalui penggabungan
kegiatan dalam koperasi.
Ciri koperasi. Berdasarkan ketentuan dalam
undang‐undang Koperasi,
Pendirian koperasi baru dapat dilakukan
apabila paling sedikit 20 orang
peserta bersepakat untuk mendirikannya.
12
2.Perusahaan Pemerintah (Badan Usaha
Milik Negara)
BUMN atau Badan Usaha Milik Negara ialah
badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian
dimiliki oleh Pemerintah. Status
pegawai badan usaha‐badan usaha
tersebut adalah pegawai negeri.BUMN
sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan,
Perum dan Persero.
Perjan adalah bentuk badan usaha milik
negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini
berorientasi pelayanan pada masyarakat,
Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah
tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena
besarnya biaya untuk memelihara perjan‐
perjan tersebut. Contoh Perjan: KAI (kini
menjadi PT).
Perum adalah perjan yang sudah dirubah.
Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented.
Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai
Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih
merugi meskipun status Perjan diubah
menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum
tersebut kepada publik (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero.
Perseroadalah salah satu Badan Usaha yang
dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau
Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan
yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal
sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham–
saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai
13
pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas
negara. Jadi dari uraian di atas,
ciri–ciri Persero adalah:
(i)Tujuan utamanya mencari laba
(Komersial)
(ii) Modal sebagian atau seluruhnya berasal
dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham–saham
(iii)
Dipimpin oleh direksi
(iv)
Pegawainya berstatus sebagai pegawai
swasta
(v) Badan usahanya ditulis PT (nama
perusahaan) (Persero)
(vi)
Tidak memperoleh fasilitas negara
14
Aspek Lain Dari Organisasi Perusahaan
1. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah
perusahaan yang berusaha di banyak
negara; perusahaan ini biasanya sangat
besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor‐kantor, pabrik atau kantor cabang
di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana
mereka mengkoordinasi manajemen
global.
2.Perusahaan Patungan (joint venture)
Perusahaan patungan adalah sebuah
kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak
atau lebih untuk menjalankan aktivitas
ekonomi bersama. Pihak‐pihak itu setuju
untuk berkelompok dengan menyumbang
keadilan kepemilikan, dan kemudian saham
dalam penerimaan, biaya, dan kontrol
perusahaan. Perusahaan ini hanya dapat
untuk proyek khusus saja, atau hubungan
bisnis yang berkelanjutan seperti
perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini
terbalik dengan persekutuan strategi, yang
tak melibatkan taruhan keadilan oleh
pesertanya, dan susunannya kurang begitu
sulit.
Frase ini umumnya merujuk pada tujuan
kelompok dan bukan jenis kelompok.
Kemudian, perusahaan patungan bisa
berupa badan hukum, kemitraan, LLC, atau
struktur resmi lainnya, bergantung pada
jumlah pertimbangan seperti
pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
15
3. Pengambilalihan (Acquisistion)
Akuisisi adalah pembelian suatu
perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering
digunakan untuk menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku atau jaminan produk
akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua
diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca‐
Cola, dan lain‐lain.
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam
bahasa Inggris acquisition yang
berarti pengambilalihan. Kata akuisisi
aslinya berasal dari bhs. Latin,
acquisitio, dari kata kerja acquirere.
4. Penggabungan (Merger)
Merger adalah proses difusi dua perseroan
dengan salah satu diantaranya tetap berdiri
dengan nama perseroannya sementara
yang lain lenyap dengan segala nama dan
kekayaannya dimasukan dalam perseroan
yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
(i)
Merger horizontal, adalah merger yang
dilakukan oleh usaha sejenis
(usahanya sama), misalnya merger antara
dua perusahaan roti,
perusahaan sepatu.
(ii)
Merger vertikal, adalah merger yang terjadi
antara perusahaan‐
perusahaan yang saling berhubungan,
misalnya dalam alur produksi yang
berurutan. Contohnya: perusahaan
pemintalan benang merger dengan
perusahaan kain, perusahaan ban merger
dengan perusahaan mobil.
16
(iii)
Konglomerat ialah merger antara berbagai
perusahaan yang
menghasilkan berbagai produk yang
berbeda‐beda dan tidak ada kaitannya,
misalnya perusahaan sepatu merger
dengan perusahaan elektronik atau
perusahaan mobil merger dengan
perusahaan makanan. Tujuan utama
konglomerat ialah untuk mencapai
pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat
dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Caranya ialah dengan saling bertukar
saham antara kedua perusahaan yang
disatukan.
5.Nasionalisasi, Privatisasi, dan Divestasi
Nasionalisasi adalah proses di mana negara
mengambil alih kepemilikan
suatu perusahaan milik swasta atau asing.
Apabila suatu perusahaan dinasionalisasi,
negara yang bertindak sebagai pembuat
keputusan. Selain itu para pegawainya
menjadi pegawai negeri.
Privatisasi (istilah lain: denasionalisasi)
adalah proses pengalihan
kepemilikan dari milik umum menjadi milik
pribadi. Lawan dari privatisasi
adalah nasionalisasi.
Dalam finansial and ekonomi, divestasi
adalah pengurangan beberapa
jenis aset baik dalam bentuk finansial atau
barang, dapat pula disebut penjualan dari
bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset
yangbaru.
17
6. Franchasing
Waralaba atau Franchising (dari bahasa
Prancis untuk kejujuran atau
kebebasan) adalah hak‐hak untuk menjual
suatu produk atau jasa maupun
layanan . Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud
dengan waralaba adalah perikatan dimana
salah satu pihak diberikan hak
memanfaatkan dan atau menggunakan hak
dari kekayaan intelektual (HAKI) atau
pertemuan dari ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan
oleh pihak lain tersebut dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan
jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise
Indonesia, yang dimaksud dengan
Waralaba ialah: Suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek
(franchisor) memberikan hak kepada
individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
sistem, prosedur dan cara‐cara yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam jangka
waktu tertentu meliputi area tertentu.
18
BAB III
PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
DAN PERUSAHAAN
Organisasi adalah Sekumpulan orang yang
bersepakat untuk bergabung dalam
suatu kelompok, yang menetapkan tujuan‐
tujuan tertentu dan berupaya
mencapai tujuan tersebut.
Organisasi mempunyai ciri‐ciri pokok
sebagai berikut:
(i)
Terdiri dari sekumpulan orang
(ii)
Sepakat berkelompok untuk mecapai
tujuan‐tujuan tertentu
(iii)
Melakukan kerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.
Coba Anda perhatikan karakter dari orang‐
orang yang bergabung dalam satu
organisasi. Apakah yang dapat Anda
simpulkan? Ternyata:
(1) Karakter orang‐orang atau kelompok
orang yang berbeda dalam
organisasi sangat berbeda
(2) Melakukan kerja yang ditugakan dengan
dorangan dan tujuan yang
berbeda
(3) Mempunyai latar belakang pendidikan
dan budaya yang berbada.
Dalam keadaan yang berbeda tersebut
bagaimanakah mereka dapat bersepakat
mencapai tujuan‐tujuan yang telah
ditentukan? Di sinilah manajemen dan para
manajer akan berperan.
19
Pengertian Manajemen
KataManajemen berasal dari bahasa Prancis
kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara
universal.
Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai
dengan jadwal.
Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen‐elemen
dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol
pada awal abad ke‐20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan.
20
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut
telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana
yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan, fungsi‐fungsi lainnya
tak dapat berjalan.
2.Pengorganisasian (organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan‐kegiatan yang lebih
kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas‐tugas yang
telah dibagi‐ bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas‐tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3.Pengarahan(directing) adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha‐usaha
organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang‐orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama‐sama untuk
mencapai tujuan yang
21
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini
yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan (leadership).
4.Pengevaluasian (evaluating) adalah
proses pengawasan dan pengendalian
performa perusahaan untuk memastikan
bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Seorang
manajer dituntut untuk menemukan
masalah yang ada dalam operasional
perusahaan, kemudian memecahkannya
sebelum masalah itu menjadi semakin
besar.
Mengapa Manajemen dibutuhkan
Manajemen dibutuhkan agar tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Efektif menurut Peter F Drucker
adalahʺmengerjakan pekerjaan yang
benarʺ (doing the right things),
sedangkanefisien adalahʺmengerjakan
pekerjaan
dengan benarʺ(doing things right).
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu
manajemen, mengemukakan bahwa
ada sepuluh peran yang dimainkan oleh
manajer di tempat kerjanya. Ia
kemudian mengelompokan kesepuluh
peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1.Peran antar pribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang
dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi
peran sebagai figur untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.
22
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau
dan penyebar informasi, serta
peran sebagai juru bicara.
3.Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi
sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa
secara garis besar, aktivitas yang
dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi
dengan orang lain.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan‐kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Manejemen lini pertama (first‐line
management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non‐manajerial yang terlibat
dalam proses produksi. Mereka sering
disebut penyelia (supervisor), manajer
shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor
(foreman).
23
Manajemen tingkat menengah (middle
management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer
lini pertama dan manajemen puncak dan
bertugas sebagai penghubung antara
keduanya. Jabatan yang termasuk manajer
menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen puncak (top management),
dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan
dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO
(Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).
Keterampilan manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970‐an
mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu
rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau
planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan
keterampilan untuk membuat rencana
kerja.
24
2.Keterampilan berhubungan dengan
orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer
juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang
disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada
tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3.Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain‐ lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki
manajer, yaitu:
1.Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk
pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan
cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager).
25
BAB IV
PASAR DAN MANAJEMEN PEMASARAN
Pasar dalam arti sempit adalah tempat
permintaan dan penawaran bertemu,
dalam hal ini lebih condong ke arah pasar
tradisional. Sedangkan dalam arti
luas adalah proses transaksi antara
permintaan dan penawaran, dalam hal ini
lebih condong ke arah pasar modern.
Permintaan dan Penawaran dapat berupa
Barang atau Jasa. Sedangkan secara umum
pasar merupakan tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli.
Pasar dapat dibagi menjadi :
1. Pasar tradisional,
2. Pasar modern,
3. bursa kerja,
4. bursa efek
Dalam kehidupan sehari‐hari kita dapat
melihat pasar dalam bentuk fisik seperti
pasar barang (barang konsumsi). Secara
sederhana pasar dapat dikelompokkan
menjadi:
a.Menurut segi fisiknya, pasar dapat
dibedakan menjadi beberapa macam,
di antaranya:
1. pasar tradisional
2. pasar raya
3. pasar abstrak
4. pasar konkrit
5. toko swalayan
6.toko serba ada
26
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang
yang dijual, pasar dibedakan
menjadi beberapa macam di antaranya:
1. pasar ikan
2. pasar sayuran
3. pasar buah ‐buahan
4.pasar barang elektronik 5.pasar barang
perhiasan 6.pasar bahan bangunan 7.bursa
efek dan saham.
Struktur Pasar
Struktur Pasar memiliki pengertian
penggolongan produsen kepada beberapa
bentuk pasar berdasarkan pada ciri‐ciri
seperti jenis produk yang dihasilkan,
banyaknya perusahaan dalam industri,
mudah tidaknya keluar atau masuk ke
dalam industri dan peranan iklan dalam
kegiatan industri.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi
pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi
monopoli, oligopoli, monopolistik
danmonopsoni).
27
Segmentasi Pasar
Definisi Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan
segmentasi pasar sebagai kegiatan
membagi–bagi pasar/market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan
pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh
Pride & Ferrel (1995)mengatakan
bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen‐
segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan
adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
suatu proses pembagian pasar keseluruhan
menjadi kelompok–kelompok pasar yang
terdiri dari orang–orang yang secara relatif
memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko
(1987) yang merumuskan segmentasi
pasar adalah suatu tindakan membagi
pasar menjadi segmen–segmen pasar
tertentu yang dijadikan sasaran penjualan
yang akan dicapai dengan marketing
mix.
28
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002,
p.254) pasar terdiri dari pembeli dan
pembeli berbeda‐beda dalam berbagai hal
yang bisa membeli dalam keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan
kebiasaan membeli. Karena masing‐masing
memiliki kebutuhan dan keinginan yang
unik, masing‐masing pembeli merupakan
pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu
penjual idealnya mendisain program
pemasarannya tersendiri bagi masing‐
masing pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan
biaya yang tinggi, dan kebanyakan
pelanggan tidak dapat membeli produk
yang benar‐benar disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari
kelas‐kelas pembeli yang lebih besar
dengan kebutuhan produk atau tanggapan
membeli yang berbeda‐beda. Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang
memiliki seperangkat keinginan yang sama
(Kotler, 2005, p.307).
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan
segmentasi pasar atas dasar
pengelompokkan
variabel
tertentu.
Dengan
menggolongkan
atau mensegmentasikan pasar seperti itu,
dapat dikatakan bahwa secara umum
perusahaan mempunyai motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting
lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan
kompetitif (Porter, 1991).
29
Manfaat yang lain dengan dilakukannya
segmentasi pasar, antara lain:
1.Perusahaan akan dapat mendeteksi
secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan‐kecenderungan dalam
pasar yang senantiasa berubah.
2.Dapat mendesign produk yang benar‐
benar sesuai dengan permintaan
pasar.
3.Dapat menentukan kampanye dan
periklanan yang paling efektif.
4.Dapat mengarahkan dana promosi yang
tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.
5.Dapat digunakan untuk mengukur usaha
promosi sesuai dengan masa
atau periode‐periode dimana reaksi pasar
cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan
manfaat segmentasi pasar ini, sebagai
berikut:
1.Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen lainnya.
2.Dapat digunakan untuk mengetahui sifat
masing‐masing segmen.
3.Dapat digunakan untuk mencari segmen
mana yang potensinya paling
besar.
4.Dapat digunakan untuk memilih segmen
mana yang akan dijadikan
pasar sasaran.
30
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki
sederetan keuntungan dan manfaat,
namun juga mengandung sejumlah resiko
yang sekaligus merupakan
kelemahan‐kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:
1.Biaya produksi akan lebih tinggi, karena
jangka waktu proses produksi
lebih pendek.
2.Biaya penelitian/ riset pasar akan
bertambah searah dengan banyaknya
ragam dan macam segmen pasar yang
ditetapkan.
3.Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi,
ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing
yang membidik segmen
serupa.
5.Bahkan mungkin akan terjadi persaingan
yang tidak sehat, misalnya
kanibalisme sesama produsen untuk
produk dan segmen yang sama.
31
Hal‐hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi
pasar akan berusaha mengelompokkan
konsumen kedalam beberapa segmen yang
secara relatif memiliki sifat‐sifat homogen
dan kemudian memperlakukan masing‐
masing segmen dengan cara atau
pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus
dilakukan, nampaknya banyak faktor
yang terlebih dahulu perlu dicermati.
Faktor‐faktor tersebut antara lain
sebagai berikut:
A. Variabel‐Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen
memiliki berbagai dimensi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan
segmentasi pasar. Penggunaan dasar
segmentasi yang tepat dan berdaya guna
akan lebih dapat menjamin keberhasilan
suatu rencana strategis pemasaran. Salah
satu dimensi yang dipandang memiliki
peranan utama dalam menentukan
segmentasi pasar adalah variabel‐variabel
yang terkandung dalam segmentasi itu
sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995)
mengklasifikasikan jenis‐jenis variabel
segmentasi sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi
unit‐unit geografi yang berbeda, seperti
negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah,
daerah atau kawasan. Jadi dengan
segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini
harus dipasarkan.
32
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi
pemasar kepada siapa produk ini harus
ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan
kepada siapa dapat berkonotasi pada
umur, jenis kelamin, jumlah anggota
keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti
anak‐anak, remaja, dewasa, kawin/ belum
kawin, keluarga muda dengan satu anak,
keluarga dengan dua anak, keluarga yang
anak‐anaknya sudah bekerja dan
seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada
tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
pekerjaan, pengalaman, agama dan
keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina
dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi
menjadi kelompok‐kelompok
berdasarkan:
(a) Status sosial, misalnya: pemimpin
masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah, golongan rendah.
(b) Gaya hidup misalnya: modern,
tradisional, kuno, boros, hemat, mewah
dan sebagainya.
(c) Kepribadian, misalnya: penggemar,
pecandu atau pemerhati suatu
produk.
4.Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan
pembeli berdasarkan pada pengetahuan,
sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar
yakin bahwa variabel tingkah laku
merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
33
Segmentasi perilaku dapat diukur
menggunakan indikator sebagai berikut
(Armstrong, 1997):
1.Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh
adalah mengelompokkan pembeli menurut
manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. Segmentasi manfaat menuntut
ditemukannya manfaat utama yang dicari
orang dalam kelas produk, jenis orang yang
mencari setiap manfaat dan merek utama
yang mempunyai setiap manfaat.
Perusahaan dapat menggunakan
segmentasi manfaat untuk memperjelas
segmen manfaat yang mereka inginkan,
karakteristiknya serta merek utama yang
bersaing. Mereka juga dapat mencari
manfaat baru dan meluncurkan merek
yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi
kelompok bukan pengguna, mantan
pengguna, pengguna potensial, pengguna
pertama kali dan pengguna regular dari
suatu produk. Pengguna potensial dan
pengguna regular mungkin memerlukan
imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi
kelompok pengguna ringan, menengah dan
berat. Jumlah pengguna berat sering kali
hanya persentase kecil dari seluruh pasar,
tetapi menghasilkan persentase yang
tinggi dari total pembelian. Pengguna
produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan
sebagian lagi pengguna berat menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik.
34
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan
berdasarkan loyalitas konsumen.
Konsumen dapat loyal terhadap merek,
toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok menurut
tingkat loyalitas mereka. Beberapa
konsumen benar‐benar loyal, mereka selalu
membeli satu macam merek. Kelompok
lain agak loyal,mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari satu produk atau
menyukai satu merek tetapi kadang‐
kadang membeli merek lain. Pembeli lain
tidak menunjukkan loyalitas pada merek
apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu
yang baru setiap kali atau mereka membeli
apapun yang diobral.
35
Manajemen pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu
kegiatan‐kegiatan pokok yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mempertahankan
kelangsungan perusahaannya, untuk
berkembang, dan untuk mendapatkan laba.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak
sebelum barang‐barang diproduksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen
jika menginginkan usahanya berjalan terus,
atau konsumen mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap perusahaan
(Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran
adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program‐
program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal
bahwa pemasaran merupakan faktor
penting untuk mencapai sukses usahanya,
akan mengetahui adanya cara dan falsafah
baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan
falsafah baru ini disebut
ʺKonsep Pemasaranʺ.
36
Fungsi pemasaran
Pemasaran berfokus kepada aktivitas
kompleks yang harus menampilkan tujuan
yang jelas dan pertukaran yang umum.
Aktivitas ini termasuk pembelian,
penjualan, transportasi, keuangan,
penelitian pemasaran, dan pengambilan
risiko.
Fungsi‐Fungsi Pemasaran :
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli
produk dari produsen baik dengan
menukar uang dengan produk maupun
pertukaran produk dengan produk (barter)
untuk dipakai sendiri atau untuk dijual
kembali.
2.Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan
dengan cara mengangkut serta menyimpan
produk. Produk diangkut dari produsen
mendekati kebutuhan konsumen dengan
banyak cara baik melalui air, darat, udara,
dsb. Penyimpanan produk mengedepankan
menjaga pasokan produk agar tidak
kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan
produsen ke tangan konsumen dapat
dilakukan pelalui perantara pemasaran
yang menghubungkan aktivitas pertukaran
dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi
perantara antara lain seperti pengurangan
resiko, pembiayaan, pencarian informasi
serta standarisasi / penggolongan produk.
37
BAB IV
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN SDM
Definisi Kepemimpinan
Apakah arti kepemimpinan?Menurut
sejarah, masa “kepemimpinan” muncul
pada abad 18. Ada beberapa pengertian
kepemimpinan, antara lain:
1.Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik, 1961, 24).
2.Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons,
1957, 7).
3.Kepemimpinan adalah suatu proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok
yang diatur untuk mencapai tujuan
bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4.Kepemimpinan adalah kemampuan seni
atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan
menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang
memberi arti (penuh arti kepemimpinan)
pada kerjasama dan dihasilkan dengan
kemauan untuk memimpin dalam
mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990,
281).
38
Banyak definisi kepemimpinan yang
menggambarkan asumsi bahwa
kepemimpinan dihubungkan dengan
proses mempengaruhi orang baik
individu maupun masyarakat. Dalam kasus
ini, dengan sengaja mempengaruhi
dari orang ke orang lain dalam susunan
aktivitasnya dan hubungan dalam
kelompok atau organisasi. John C. Maxwell
mengatakan bahwa inti
kepemimpinan adalah mempengaruhi atau
mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini
berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya
jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya
dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah
seseorang yang
mempunyai
keahlian
memimpin,
mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/
pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan‐alasannya.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang
aktif membuat rencana‐rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan
memimpin pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama‐sama (Panji Anogara,
Page 23).
Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Kepemimpinan mempunyai
kaitan yang erat dengan motivasi. Hal
tersebut dapat dilihat dari keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakkan
orang lain dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sangat tergantung kepada
kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakan motivasi dalam diri setiap
orang bawahan, kolega, maupun atasan
pimpinan itu sendiri.
39
Gaya kepemimpinan
1. Otokratis.
Kepemimpinan seperti ini menggunakan
metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai keputusan dan pengembangan
strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat
dominan diterapkan.
2. Demokrasi.
Gaya ini ditandai adanya suatu struktur
yang pengembangannya menggunakan
pendekatan pengambilan keputusan yang
kooperatif. Di bawah kepemimpinan
demokratis cenderung bermoral tinggi
dapat bekerjasama, mengutamakan mutu
kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3.Gaya kepemimpinan kendali bebas.
Pemimpin memberikan kekuasan penuh
terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin
bersifat pasif.
40
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manuasi adalah orang‐orang
yang ada dalam organisasi yang
memberikan sumbangan pemikiran dan
melakukan berbagai jenis pekerjaan
dalam mencapai tujuan organisasi.
Definisi MSDM
MSDM dapat didefinisikan sebagai suatu
proses serta upaya untuk merekut,
mengembangkan, memotivasi, serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia
yang diperlukan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya.
Drs. Malayu. S.P. Hasibuan
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan,
dan masyarakat.
Fungsi‐fungsi MSDM terdiri dari :
Perancanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan,
pengendalian,
pengadaan,
pengembangan
Kompensasi,
Pengintegrasian, Pemeliharaan,
Kedisiplinan, dan Pemberentian
Tujuannya ialah agar perusahaan
mendapatkan rentabilitas laba yang lebih
besar dari persentase tingkat bunga bank.
41
Peranan Sumber Daya Manusia (Tenaga
Kerja) dalam kegiatan perusahaan.
Menghasilkan barang dan kegiatan
perusahaan lain memerlukan faktor‐faktor
produksi. Akan tetapi faktor‐faktor
produksi lain tidak akan dapat digunakan
secara efektif apabila sumber daya
manusia tidak melaksanakan pekerjaannya
dengan baik dan mengoperasikan alat‐alat
produksi secara efesien. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya peranan
bagian sumber daya manusia dalam
organisasi perusahaan. Bagian ini perlu
mengisi organisasi perusahaan dengan
tenaga‐tenaga kerja dan tenaga ahli yang
sesuai dan dapat memberikan motivasi
kepada mereka untuk melakukan tugas
mereka sesuai dengan yang diharapkan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Mahfudz, Machmud.2002. Pengantar Bisnis
( Introduction to Bisnis). Andi
Yogyakarta. Yogyakarta.
Solihin, Ismail. Pengantar Bisnis :
Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. 2006.
Edisi Pertama, Jakarta; Kencana Prenada
Media Grup.
M.Fuad, dkk. Pengantar Bisnis. 2006. Edisi
ketiga. Jakarta; Gramedia Pustaka
Utama Kewirausahaan
Internet. http://www.scribd.com.
43